Wednesday, November 21, 2012

Connex EVDO

Connex EVO


Dengan Auto Purchase dari pulsa menjadi volume akan memudahkan Pelanggan SMARTFREN dalam menggunakan layanan data, tidak perlu melakukan registrasi paket. Pelanggan cukup melakukan isi ulang (Top-Up), pulsa otomatis berubah menjadi volume data

-
Layanan Data Connex EVO hanya berlaku untuk pelanggan Prabayar (Prepaid) dan telah terdaftar sebagai pengguna Connex EVO
-
Pelanggan yang berada di Layanan Data Connex EVO tidak dapat melakukan panggilan dan SMS keluar, kecuali panggilan dan SMS ke 999, 995, 123, 888, dan 4444
-
Isi ulang dapat dilakukan melalui All Channel yang berlaku (Voucher Fisik, Elektronik, ATM, dan Internet Banking)

Benefit CONNEX EVO:

- Lebih Mudah (tidak repot registrasi paket)

- Extra Volume s/d 50% (min. isi ulang 50rb)

- No speed limit (speed up to 14.7 Mbps)

CONNEX EVO VOLUME & BONUS


Pulsa isi ulang akan otomatis menjadi volume data sesuai dengan besarnya denominasi pulsa dan Pelanggan dapat memperoleh BONUS s/d 50% volume data

Top Up

CONNEX EVO VOLUME

Denom (Rp)
Volume
Masa Berlaku
Bonus Volume*
1,000
20 MB
1 Hari
-
5,000
100 MB
-
10,000
250 MB
30 Hari
-
20,000
600 MB
-
25,000
750 MB
-
50,000
2 GB
1 GB
100,000
6 GB
3 GB
150,000
12 GB
6 GB
200,000
16 GB
500,000
40 GB
*Bonus Volume data berlaku 7 hari,dan tidak berlaku akumulasi

Jumlah volume yang diperoleh Pelanggan sesuai dengan denominasi yang dimasukan. Tidak dapat dilakukan pembelian secara terpisah.

Contoh: Untuk memperoleh volume data 12 GB dan bonus 6 GB, Pelanggan harus melakukan ulang sebesar 150.000 secara langsung, Tidak dapat dilakukan dengan isi ulang terpisah 100.000 + 50.000

Untuk layanan isi ulang klik disini

Untuk mengaktifkan layanan Connex EVO dikenakan biaya Rp. 10.000,- dan mendapatkan Welcome Bonus 1 GB *(proses aktifasi cukup dilakukan satu kali)
Pelanggan harus dalam keadaan tidak terhubung ke internet pada saat mengaktifkan layanan Connex EVO.
Setelah mengaktifkan layanan Connex EVO, nomor tersebut hanya bisa digunakan untuk akses data/internet dan tidak bisa digunakan untuk SMS, menerima atau membuat panggilan (tidak berlaku untuk MDN yang memiliki nomor FWA).
Jika pada saat mengaktifkan layanan data Connex EVO, Pelanggan masih memiliki sisa pulsa maka otomatis seluruh sisa pulsa akan berubah menjadi volume data Connex EVO.
Bonus ekstra volume data 50% bisa didapatkan setelah Pelanggan berhasil mengaktifkan layanan data Connex EVO dan kemudian melakukan isi ulang (top up).
Jika Pelanggan masih berlangganan paket internet Smartfren Connex Unlimited, maka otomatis paket tersebut akan hangus pada saat Pelanggan mengaktifkan layananConnex EVO.
Jika Pelanggan masih berlangganan paket internet Smartfren Connex Volume Based, maka otomatis sisa kuota volume akan terakumulasi dengan sisa pulsa yang telah berubah menjadi volume data Connex EVO.
- Syarat dan Ketentuan Connex EVO
- Kembali ke awal 

Thursday, November 1, 2012

Universitas Sriwijaya

Universitas Sriwijaya (Unsri) adalah perguruan tinggi negeri di Inderalaya,Ogan Ilir, Indonesia, yang berdiri pada 29 Oktober 1960. Rektor pada tahun 2011-2015 adalah Prof. DR. Hj. Badia Perizade, MBA.

Sampai dengan wisuda ke-100 pada 22 September 2011, alumni Unsri berjumlah 80.386 orang yang terdiri dari 33 orang doktor dan PPDS (Sp2), 4.226 orang Sp1, 59.958 orang S1, dan dari program diploma (S0) sebanyak 16.169 orang. [1]

Daftar isi

Sejarah Singkat

Gapura gerbang Universitas Sriwijaya.
Gapura gerbang Universitas Sriwijaya.
Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah ada sejak awal tahun 1950-an, yang dicetuskan dalam suatu kesempatan resepsi perayaan hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Diprakarsai oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan untuk membentuk "Panitia Fakultet Sumatera Selatan". Menjelang akhir Agustus 1952, dengan berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang pertama akan didirikan adalah fakultas ekonomi. Untuk itu dibentuklah "Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan" yang dikelola oleh suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama "Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti".
Pembukaan Fakultet Ekonomi secara resmi di bawah Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti ini dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1953 dalam suatu acara yang dihadiri oleh Mr. Hadi, Sekretaris Jenderal Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PPK), Drg. M. Isa (Gubernur Sumatera Selatan), Bambang Utoyo (Panglima TT II Sriwijaya) dan Ali Gathmyr (Ketua DPRD Sumatera Selatan).
Upaya melengkapi perguruan tinggi di Sumsel dilanjutkan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti dengan membentuk Panitia Penyelenggaraan Fakultas Hukum. Pada tanggal 1 November 1957, bertepatan dengan perayaan Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah fakultas tersebut dengan nama 'Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat".
Pengembangan kemudian dilanjutkan dengan bantuan Penguasa Militer Teritorial II Sriwijaya yang memberikan bantuan keuangan unuk mendirikan gedung permanen Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti di Bukit Besar (kini Kampus Unsri Bukit). Upacara peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1957.
Upaya selanjutnya adalah penegerian perguruan tinggi yang sudah ada tersebut. Dengan perjuangan gigih tokoh masyarakat Sumsel ketika itu, antara lain Kolonel Harun Sohar (Panglima selaku Ketua Paperda TT II/ Sriwijaya) dan H.A. Bastari (Gubernur), hambatan yang masih ada untuk berdirinya universitas negeri di Palembang dapat diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta bulan Desember 1959 menemui Menteri PPK (Mr. Moh Yamin) berhasil memperoleh jaminan kesediaan pemerintah untuk mengambil alih Perguruan tinggi Sjakhjakirti menjadi suatu universitas negeri. Dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960 (Lambaran Negara Tahun 1960 No. 135) akhirnya berdirilah Universitas Sriwijaya yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 November 1960 dalam upacara penandatanganan piagam pendirian oleh Presiden Sukarno dengan disaksikan oleh Menteri PPK (Mr. Priyono) dan beberapa Duta Besar negara sahabat. Sebagai Presiden Universitas yang pertama diangkat Drg. M. Isa yang diangkat dengan Keputusan Presiden No. 696/M tahun 1960 tanggal 29 Okober 1960.
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan, Unsri kemudian merencanakan penambahan kampus, di luar Bukit Besar yang sudah ada, dengan membebaskan tanah seluas 712 hektar, di Indealaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sekarang Ogan Ilir-OI), pada tahun 1982. Pembangunan kampus baru ini dimulai pada tahun 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), yang secara fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993. Gubernur Sumatera Selatan H Ramli Hasan Basri memberikan kuliah perdana menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Inderalaya ini pada tanggal 1 September 1993. Pemanfaatan sepenuhnya fasilitas di Kampus Inderalaya dilaksanakan dengan Keputusan Rektor pada bulan Januari 1995 dimana ditetapkan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Februari 1995 semua kegiatan administrasi dan sebagian besar kegiatan akademik diselenggarakan di Kampus Inderalaya. Peresmian Kampus Unsri Indralaya yang sesungguhnya baru dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 1997 oleh Presiden Soeharto.

Lambang

Keterangan Lambang
Bunga Melati merupakan bunga suci melambangkan kemurnian, keanggunan, keluhuran, wibawa dan kesetiaan pada cita-cita. Pada lambang digambarkan lima mahkota bunga (corolla) dengan warna kuning muda. Lima mahkota bunga melambangkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, sedangkan warna kuning muda melambangkan warna Universitas.
Bunga Seruni sebagai lambang yang paling tua ditemukan dalam sejarah Sriwijaya. Pada lambang digambarkan mahkota bunga (corolla) dari bunga yang terpilin (marginal flower), berjumlah 31, berwarna kuning emas yang terpilin. Jumlah 31 melambangkan tanggal lahir Unsri pada tanggal 31 Oktober 1960 dan warna kuning emas melambangkan keagungan Sriwijaya. Mahkota bunga yang terpilin ke kanan yang mengakibatkan ujung kelopaknya mengarah ke kiri dimaksudkan bahwa Universitas ini berjalan seirama dengan perputaran zaman.
Cahaya melambangkan ilmu pengetahuan, yang menerangi jagad, menunjukan bahwa hanya dengan ILMU ketidaktahuan dapat ditiadakan. Ilmu digambarkan dengan cahaya (nur) sebanyak 60 pancaran sinar dengan 10 sinar besar, berarti bulan Oktober 1960.
Kata-kata "UNIVERSITAS SRIWIJAYA" ditulis dengan huruf putih di atas dasar hitam yang menlingkar di dalam bunga seruni. Hitam melembangkan ketidaktahuan. Dengan adanya cahaya, ketidaktahuan dapat ditiadakan, yang lambangkan dengan huruf putih pada kata-kata UNIVERSITAS SRIWIJAYA menandakan Unsri sebagai gudang ilmu.
Motto "ILMU ALAT PENGABDIAN" ditulis dengan huruf berwarna emas di atas dasar hitam yang terletak dalam selendang dibagian bawah lambang. Motto ini melambangkan bahwa manusia wajib mengabdi kepada Tuhan, negara, bangsa, masyarakat, dan keluarga. Pengabdian yang tidak disertai dengan ilmu pengetahuan tidaklah sempurna.
Makna Lambang
Unsri sebagai milik bangsa Indonesia yang berfalsafah hidup Pancasila selalu dengan penuh daya dan dinamika meningkatkan ilmu pengetahuan guna memerangi ketidaktahuan yang merupakan penghalang bagi masyarakat bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur serta dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa.

Lokasi

Lokasi Kampus Utama Unsri Inderalaya (dilihat dari atas).
Lokasi Kampus Utama Unsri Inderalaya (dilihat dari atas). Jl. Raya Palembang-Unsri KM 32 Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia.
Universitas Sriwijaya memiliki dua buah kampus yaitu di Inderalaya (Ogan Ilir) dan di Bukit Besar (Palembang). Kampus Bukit Besar Palembang luasnya 32,5 hektar, dimanfaatkan untuk kegiatan akademik S0 (D3), S2 dan S3, juga diperuntukan bagi Program Ekstension S1 dan Program Pascasarjana.
Kampus Utama Inderalaya dengan luas 712 hektar terletak 38 kilometer ke arah selatan kota Palembang, merupakan Pusat Kegiatan Pendidikan untuk jenjang Sarjana (S1). Di kampus Inderalaya juga terdapat Kantor Pusat Administrasi (KPA), Perpustakaan Pusat, Lembaga Bahasa, Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Pusat Komputer, Pusat Kegiatan Mahasiswa, Pusat Kesehatan Komunitas, Klinik Kesehatan, dan Stasiun Pemadam Kebakaran Universitas.
Unsri juga mempunyai Kebun Percobaan seluas 50 hektar di daerah Gelumbang (62 kilometer di selatan Palembang), Unsri juga memiliki Kampus Fakultas Kedokteran di Kompleks Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang, dan Kampus Pascasarjana di jalan Padang Salasa Bukit Besar Palembang.
Kereta Mahasiswa Universitas Sriwijaya.
Kereta Mahasiswa Universitas Sriwijaya.
Sebagai moda transportasi mahasiswa alternatif selain bus, dari Palembang-Inderalaya dan sebaliknya, pemerintah telah menyediakan fasilitas Kereta Api "Kertalaya" yang diresmikan oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal pada awal Februari 2009. Nama ”Kertalaya” sendiri merupakan penggalan dari dua nama stasiun yang yang menjadi titik awal dan akhir perjalanannya: Kertapati dan Indralaya. Rangkaian railbus ini terdiri dari 3 set kereta (gerbong) penumpang, dengan kapasitas angkut masing-masing 110 orang duduk dan berdiri, dengan perbandingan duduk 36 orang dan berdiri 74 orang. Hal ini menjadikan Universitas Sriwijaya sebagai satu-satunya kampus universitas di Indonesia yang mahasiswanya dilayani secara khusus berangkat ke kampus dengan menggunakan gerbong kereta api.

Fakultas (S1 & S0)

Universitas Sriwijaya memiliki sepuluh fakultas, yaitu:
  1. Fakultas Ekonomi (FE)
    • Ekonomi Pembangunan S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar
    • Manajemen S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Akuntansi S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar
    • Akuntansi D3 di Bukit Besar Palembang
    • Kesekretariatan D3 di Bukit Besar Palembang
  2. Fakultas Hukum (FH)
    • Ilmu Hukum S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
  3. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
    • Sosiologi S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Ilmu Administrasi Negara S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
  4. Fakultas Teknik (FT)
    • Teknik Sipil [2] S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Teknik Pertambangan [3] S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Teknik Kimia [4] S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Teknik Mesin [5] S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Teknik Elektro [6] S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Arsitektur [7] S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
  5. Fakultas Kedokteran (FK)
    • Pendidikan Dokter S1 Kampus Indralaya & Palembang, yakni di Bukit Besar dan Madang
    • Pendidikan Dokter Gigi S1
    • Ilmu Keperawatan S1
  6. Fakultas Pertanian (FP)
    • Agribisnis S1
    • Teknologi Hasil Pertanian S1
    • Teknik Pertanian S1
    • Peternakan S1
    • Budidaya Perairan S1
    • Teknologi Hasil Perikanan S1
    • Agroekoteknologi S1
  7. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
    • Pendidikan Bahasa Inggris S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Bahasa Indonesia, Sastra Indonesia dan Daerah S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan S1 Kampus Indralaya, Madang, & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Sejarah S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Ekonomi S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Matematika S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Biologi S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Kimia S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Fisika S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) S1
    • Pendidikan Teknik Mesin S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Jasmani dan Kesehatan S1 Kampus Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Guru Sekolah Dasar [8] S1 cabang Indralaya & Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak D2 di Bukit Besar Palembang
    • Pendidikan Bimbingan & Konseling S1
  8. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
    • Matematika S1
    • Fisika S1
    • Kimia S1
    • Biologi S1
    • Ilmu Kelautan S1
    • Farmasi S1
  9. Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) [9]
    • Sistem Komputer [10] S1 Kampus Indralaya
    • Teknik Informatika S1 cabang Indralaya
    • Teknik Informatika Bilingual S1 Kampus Bukit Besar Palembang
    • Sistem Informasi S1 Kampus Indralaya
    • Sistem Informasi Bilingual S1 Kampus Bukit Besar Palembang
    • Teknik Komputer D3 di Bukit Besar Palembang
    • Manajemen Informatika D3 di Bukit Besar Palembang
    • Komputerisasi Akuntansi D3 di Bukit Besar Palembang
  10. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) [11]
    • Ilmu Kesehatan Masyarakat S1 Kampus Indralaya

Program Pascasarjana

Program S2
  • Program Studi Ilmu Tanaman
  • Program Studi Agribisnis
  • Program Studi Ilmu Ekonomi
  • Program Studi Ilmu Hukum
  • Program Studi Pendidikan Bahasa
  • Program Studi Teknik Kimia
  • Program Studi Ilmu Biomedik
  • Program Studi Teknik Sipil
  • Program Studi Pengelolaan Lingkungan
  • Program Studi Administrasi Publik
  • Program Studi Pendidikan Matematika
  • Program Studi Pendidikan Matematika (IMPoMI)
  • Program Studi Teknologi Pendidikan
  • Program Studi Magister Manajemen
  • Program Studi Kependudukan
  • Program Studi Kenotariatan
  • Program Studi Sosiologi
  • Program Studi Teknik Mesin
  • Program Studi Rekayasa Pertambangan (Teknik Pertambangan)
  • Program Studi Kesehatan Masyarakat
Program Studi Pendidikan Profesi
  • Profesi Dokter (dr.)
  • Keperawatan (Ners.)
  • Profesi Dokter Gigi (drg.)
  • Akuntansi (Ak.)
Program Pendidikan Dokter Spesialis
  • Ilmu Kesehatan Anak (SpA)
  • Ilmu Bedah (SpB)
  • Ilmu Penyakit Mata (SpM)
  • Ilmu Penyakit Dalam (SpPD)
  • Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan (SpOG)
  • Patologi Anatomi (SpPA)
  • Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (SpKK)
  • Ilmu Penyakit Syaraf (SpPS)
  • Ilmu Penyakit THT-KL (SpTHT-KL)
  • Anestesiologi dan Reanimasi (SpAn)
  • Ilmu Penyakit Dalam Sp2 Konsultan Hematologi (SpPD-KHOM)
  • Ilmu Penyakit Dalam Sp2 Konsultan Alergi (SpPD-KAI)
  • Ilmu Penyakit Dalam Sp2 Konsultan Kardiovaskuler (SpPD-KKV)
Program S3
  • Program Studi Ilmu Pertanian
  • Program Studi Ilmu Lingkungan
  • Program Studi Ilmu Hukum
  • Program Studi Ilmu Ekonomi

Alumni Terkemuka (Berdasarkan Abjad)

Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini 2



Perkembangan awal Bahasa
Sebelum mampu berbicara umumnya seorang anak memiliki perilaku untuk mengeluarkan suara-suara yang bersifat sederhana kemudian berkembang secara kompleks dan mengandung arti. Misalnya seorang anak menangis ( crying ), mendekut ( cooing ), mengoceh ( babling ), kemudian dia akan mampu menirukan kata- kata yang didengar dari orang tua ( lingkungan sekitarnya ), seperti kata mama, papa, makan, minum dan sebagainya. Kemampuan mengeluarkan suara seperti menangis, mendengut, mengoceh, meniru kata-kata sebelum seorang anak dapat berbicara secara jelas artinya, atau disebut pre-linguistic speech ( Papalia, 2004 ).
Perkembangan bahasa sangat erat hubungannya dengan kematangan fisiologis dan perkembangan sistem syaraf dalam otak.
1. Kematangan fisiologis (physiological maturity). Setiap anak bayi memang telah dibekali dengan suatu kemampuan untuk berkomunikasi maupun berbahasa sejak dari masa kandungan ( innate) kemampuan tersebut tidak langsung berkembang secara sempurna, melalui proses perubahan evolutif yang cukup panjang maka dasar-dasar potensi bahasa akan berkembang secara kompleks sehingga seorang anak dapat berbahasa, berkomunikasi, berinteraksi dengan orang tua atau anak-anak lainnya.
Kematangan fisiologis tercapai dengan baik bila pertumbuhan organ-organ fisik berjalan secara normal tanpa ada gangguan –gangguan pada otak, sistem syaraf, tenggorokan, phorinck, lidah, mulut atau sistem pernafasan. Organ-organ tersebut sangat mendukung perkembangan kemampuan untuk berbahasa ataupun mengunggkapkan pesan-pesan komunikasi secara jelas dan dapat dipahami oleh orang lain.
2. Perkembangan sistem syaraf dalam otak. Sistem syaraf pada janin yang masih berkembang dalam kandungan semasa pranatal tergolong sangat sederhana. Bahkan dapat dikatakan perkembangan sistem syaraf terjadi bersamaan dengan pembentukan organ-organ eksternal janin pada masa triwulan pertama. Menginjak akhir triwulan kedua proses perkembangan diferensiasi organ-organ tubuh internal maupun eksternal sudah cukup memadai sehingga organ tubuh otakpun telah terbentuk dengan baik. Oleh karena itu otak sudah mampu bekerja untuk menerima stimulus eksternal yang diberikan dari lingkungan hidupnya.
Setiap stimulus eksternal yang dapat diterima, ditangkap maupun dipahami akan menjadi bahan-bahan jejak ingatan (traces of memory) dalam otak janin. Orang tua yang sering memberikan stimulus eksternal pada janin semasa dikandungan, melalui bercerita, mendongeng, menyanyi, berkomunikasi atau berbahasa, maka janin akan merasakan getaran-getaran sebagai tanda dirinya memperoleh perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Sistem syaraf dalam otak bayi yang pernah memperoleh pengalaman berkomunikasi maupun berbahasa dengan lingkungan eksternal ( orang tuanya ) akan berkembang dengan baik.

Vokalisasi Awal

Perkembangan bahasa (languange development) sebelum bayi dapat berbicara secara aktif disebut perkembangan masa pra-wicara (pre speech development), masa pra-wicara ditandai dengan munculnya vokalisasi awal pada bayi ( Berk, 1993 ; Helm & Turner, 1995 ; Papalia, dkk. 1998 ) Vokalisasi awal ini terdiri dari tiga yaitu :
1. Menangis
Menangis (craying) merupakan cara seorang bayi untuk berbicara atau berkomunikasi dengan lingkungan hidupnya (orang tua). Setelah dilahirkan dari rahim ibunya biasanya bayi yang normal akan menangis. Menangis sebagai ungkapan awal bayi menunjukkan dirinya sebagai seorang makhluk individu yang terpisah dari rahim ibunya. Menangis dapat diartikan sebagai cara bayi berbahasa untuk menyampaikan pesan kebutuhan dasarnya. Jadi perilaku menangis (cry behavior) merupakan perilaku yang mengandung pesan secara kompleks. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa setiap bayi dapat berkomunikasi dengan cara menangis bila ia sedang menghadapi masalah dalam hidupnya misalnya : ketika lapar, haus, mengantuk, sakit, terkejut atau mimpi buruk. Jadi setiap tangisan akan mengandung arti yang berbeda tergantung konteks waktu dan pengalaman yang dirasakan oleh masing-masing bayi.
2. Mendekut
Mendekut (Cooing behavior) yaitu suatu perilaku bayi yang ditandai dengan upaya untuk mengeluarkan suara-suara yang belum ada artinya. Misalnya berteriak (sequeals), mendenguk
(gurgles), dan mengeluarkan kata-kata seperti : ahh, aaaaahhh. Kira-kira pada usia 3 bulan, seorang bayi mulai dapat bermain dengan menggunakan suara-suara. Ia membuat suara-suara sebagai respons terhadap kata-kata yang didengar dari orang tuanya. Suara bayi tersebut menunjukkan ekspresi perasaan emosi positif maupun emosi negatif.
3. Mengoceh
Mengoceh (babling) yaitu suatu kemampuan untuk mengucapkan kata-kata kombinasi antara vokal dan konsonan secara berulang-ulang seberti ba-ba-ba, ma-ma-ma, pa-pa-pa, ( Marat, 2005 ). Mengoceh biasanya terjadi pada bayi 6-10 bulan.
Sebagian ahli menganggap bahwa mengoceh bukan sebagai bahasa karena belum memiliki arti apa-apa. Namun demikian mengoceh tetap memiliki makna bagi perkembangan bahasa bayi. Mengoceh sebagai awal perkembangan bahasa yang cukup signifikan bagi bayi dimasa yang akan datang.
Dengan mengoceh seorang bayi memfungsikan organ-organ tenggorokan, hidung, lidah, pernafasan untuk persiapan pembelajaran perkembangan bahasanya. Dalam tahap perkembangan berikutnya mengoceh akan berkembang menjadi kata-kata yang akan mengandung arti sehingga mengoceh akan dapat dipergunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
bersambung..
by episentrum

Pendidikan anak usia dini (PAUD)



Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
  • Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
  • Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.
Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini
  • Infant (0-1 tahun)
  • Toddler (2-3 tahun)
  • Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
  • Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)

Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Kanak-Kanak Awal

PERKEMBANGAN FISIK
Perubahan dan Pertumbuhan Tubuh
Tinggi dan Berat
Selama awal masa kanak-kanak rata-rata anak tumbuh dengan tinggi 2,5 inci dan bertambah berat antara 5 dan 7 pon per tahun. Anak perempuan hanya sedikit lebih kecil dan lebih ringan daripada anak laki-laki selama tahun tersebut, perbedaan ini berlanjut hingga masa pubertas. Selama usia prasekolah, baik anak laki-laki maupun perempuan proporsi tubuh mereka semakin seimbang, dengan tubuh yang semakin langsing dan batang tubuh yang memanjang. Pada akhir usia prasekolah, anak-anak ini memiliki kepala yang masih agak besar untuk ukuran tubuh mereka, namun tampak kepala anak-anak yang besar di bagian atas yaitu kepala, sudah mulai hilang atau tidak terlalu kelihatan lagi.Lemak tubuh juga menunjukkan penurunan pada masa prasekolah ini. Sehingga bayi yang gemuk sering terlihat jauh lebih kurus pada akhir awal masa kanak-kanak.
Anak perempuan memiliki lebih banyak jaringan lemak daripada anak laki-laki, dan anak laki-laki memiliki lebih banyak jaringan otot. Pola-pola pertumbuhan berlangsung berbeda pada setiap individu. Pikirkan kembali pada saat kita di masa prasekolah. Barangkali pada masa inilah pertama kalinya kita memperhatikan  bahwa beberapa anak ada yang lebih tinggi daripada kita, ada juga yang lebih pendek, ada yang lebih gemuk, lebih kurus, ada yang lebih kuat, dan juga yang lebih lemah. Sebagian besar perbedaan itu disebabkan oleh keturunan, tetapi lingkungan juga berpengaruh sampai pada batas atau tingkat tertentu. Suatu studi menyimpulkan bahwa penyumbang terpenting tentang tinggi dan berat anak-anak diseluruh dunia adalah etnis dan gizi.


Otak
Salah satu perkembangan fisik paling penting selama masa kanak-kanak awal adalah perkembangan otak dan sistem syaraf yang berkelanjutan. Meskipun pada masa awal kanak-kanak otak terus berkembang, namun tidak secepat perkembangan otak pada masa bayi. Ketika anak-anak mencapai usia 3 tahun, ukuran otaknya adalah ¾ otak orang dewasa. Pada usia 5 tahun, otak telah mencapai 90 persen dari volume otak orang dewasa. Dengan demikian otak 5 tahun adalah hampir ukuran akan ketika anak mencapai usia dewasa, perkembangan yang terjadi di dalam otak terus berlanjut pada masa kanak-kanak dan remaja. Beberapa perubahan interior otak melibatkan peningkatan dendritik koneksi serta myelination, dimana sel saraf yang tertutup dan terisolasi dengan lapisan sel-sel lemak. Myelination memiliki efek meningkatkan kecepatan dan efisiensi informasi perjalanan melalui sistem saraf. Myelinition penting dalam pengembangan pada sejumlah kemampuan anak-anak. Jika kita perhatikan seorang anak yang sedang belajar membaca diminta oleh guru untuk membaca didepan kelas. Bakat bicara anak mungkin adalah karena sisitem otak diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemprosesan bahasa.
Perkembangan Motorik
Berlari secepat mungkin, jatuh, bangkit, dan berlari lagi secepat mungkin ... membangun menara dengan balok ... mencoret-coret ... menggunting kertas dengan gunting. Selama tahun-tahun prasekolah, Anda mungkin mengembangkan kemampuan ini untuk mengerjakan semua kegiatan ini.
1.        Kemampuan Motorik Kasar (Gross Motor Skills)
Anak prasekolah tidak perlu membutuhkan suatu upaya untuk berdiri tegak dan bergerak ke sekitar. Ketika anak-anak menggerakkan kaki-kaki mereka dengan lebih percaya diri dan membawa diri mereka ke tujuan yang lebih khusus, proses bergerak ke sekitar di dalam lingkungannya menjadi lebih otomatis.
Pada usia 3 tahun, anak-anak masih suka pada gerakan sederhana seperti berjingkrak-jingkrak, melompat, dan berlari kesana kemari, hanya untuk kegiatan itu sendiri. Mereka bangga memperlihatkan betapa mereka dapat berlari melewati suatu ruangan dan melompat sejauh 6 inci. Kegiatan lari dan lompat itu tidak akan memenangkan medali emas Olimpiade, tetapi bagi anak seusia 3 tahun kegiatan tersebut merupakan sumber kebanggaan dan sebuah prestasi.
Pada usia 4 tahun, anak-anak masih suka jenis kegiatan yang sama tetapi lebih berani mengambil resiko. Walaupun mereka sudah dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada setiap tiang anak tangga untuk beberapa lama, mereka baru saja mulai dapat turun dengan cara yang sama. Mereka seringkali masih kembali memperhatikan waktu pada setiap langkah.
Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih berani mengambil resiko dibandingkan ketika mereka berusia 4 tahun. Bukan hal luar biasa bagi anak usia 5 tahun yang percaya diri melakukan ketangkasan yang mengerikan seperti memanjat suatu objek. Anak usia 5 tahun berlari kencang dan suka berlomba dengan teman sebaya lainnya dan orang tua mereka.

2.        Kemampuan Motorik Halus (Fine Motor Skills)
Pada usia 3 tahun, kemampuan anak-anak masih timbul dari kemampuan bayi untuk menempatkan dan memegang benda-benda. Walaupun mereka telah mampu untuk memegang benda-benda berukuran kecil diantara ibu jari dan jari telunjuk, tetapi mereka masih agak kaku. Anak usia 3 tahun dapat secara mengejutkan membangun menara tinggi yang terbuat dari balok, setiap balok disusun dengan hati-hati sekali meski seringkali tidak pada suatu garis yang benar-benar lurus. Ketika anak usia 3 tahun bermain dengan sehelai papan atau suatu teka-teki menyusun potongan-potongan gambar, mereka agak susah dalam menempatkan potongan-potongan itu. Bahkan, bila mereka melihat lubang yang sesuai dengan potongan-potongan itu, mereka tidak dapat dengan tepat menempatkan potongan-potongan tersebut. Mereka seringkali mencoba memaksakan potongan-potongan untuk ditempatkan ke dalam lubang secara kasar.
Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih cepat. Kadang-kadang anak usia 4 tahun sulit membangun menara tinggi dengan balok karena mereka ingin menempatkan balok secara sempurna, mereka mungkin tidak puas atas balok-balok yang telah disusun. Pada usia 5 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak semakin meningkat. Tangan, lengan, dan tubuh bergerak bersama di bawah komando yang lebih baik dari mata. Saat itu mereka ingin membangun rumah atau bangunan lainnya lengkap dengan menara, walaupun orang dewasa mungkin masih perlu penjelasan dari apa makna dari setiap proyek yang telah diselesaikan itu.
NUTRISI
Kebiasan makan merupakan aspek penting perkembangan selama masa kanak-kanak awal. Apa yang mereka makan berpengaruh pada pertumbuhan rangka, bentuk tubuh, dan kerentanan terhadap penyakit.
Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan menjadi masalah kesehatan yang serius pada masa kanak-kanak awal dan banyak orang tua yang tidak mengakui bahwa anak-anak mereka kelebihan berat. Misalnya, satu studi baru tentang orang tua dengan usia anak-anak 2 sampai 17 tahun menemukan bahwa sebagian orangtua yang anak-anaknya kelebihan berat badan merasa anak-anak mereka menjadi sangat berat dan tidak cemas akan kelebihan berat anak-anaknya.
Perilaku makan anak sangat dipengaruhi oleh perilaku caregiver. Perilaku makan anak bertambah ketika caregiver makan dengan anak-anak pada waktu yang tidak tentu, jenis makanan sehat, suasana makan yang menyenangkan, dan memesan makanan khusus. Selingan TV, pendapat keluarga, dan kegiatan bersaing dapat meminimalisasikan sehingga anak-anak fokus pada makan. Peka atau mendengarkan jenis makanan caregiver dimana caregiver adalah pengasuh, memberikan informasi yang jelas mengenai apa yang diharapkan, dan dengan tepat merespon isyarat anak-anak, merupakan hal yang dianjurkan. Perilaku caregiver yang keras dan bersifat membatasi tidak dianjurkan. Misalnya, membatasi jenis makanan dikaitkan kepada anak-anak yang kelebihan berat badan.
Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit mengkategorikan kegemukan, kelebihan berat, dan risiko menjadi kelebihan berat badan. Kategori ini ditetapkan oleh Body Mass Index atau Indeks Massa tubuh dihitung dengan formula yang memperhitungkan bobot tinggi dan berat. Hanya anak-anak dan remaja atau diatas 97% diklasifikasikan sebagai gemuk; diatas 95% kelebihan berat badan, dan diatas 85% risiko untuk kelebihan berat badan.
Di Amerika Serikat, persentase anak-anak kelebihan berat badan atau risiko menjadi kelebihan berat badan meningkat drastis pada dekade terakhir dan persentase ini mungkin meningkat, kecuali terjadi perubahan dalam gaya hidup anak-anak. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan pada tahun 2003 sampai 2006, 11% anak-anak Amerika Serikat umur 2 sampai 19 tahun gemuk, 16%  kelebihan berat badan, dan 38% risiko untuk kelebihan berat badan. Kabar baik dari studi ini bahwa persentase dalam kategori ini sudah mulai stabil daripada kenaikan yang dilakukan beberapa dekade sebelumnya.
Risiko anak-anak untuk kelebihan berat badan berlanjut menjadi kelebihan berat saat mereka dewasa didokumentasikan dalam studi baru-baru ini. Indeks Massa Tubuh, lebih dari 1.000 anak-anak diperoleh dari catatan kesehatan mereka pada tujuh waktu yang berbeda dari usia 2 sampai 12 tahun. Delapan puluh persen anak-anak yang berisiko kelebihan berat badan pada usia 3 tahun juga berisiko kelebihan berat atau kelebihan berat pada usia 12 tahun.
Aktivitas fisik sehari-hari seharusnya menjadi kegiatan sehari-hari anak-anak. Kehidupan anak-anak harus berpusat pada aktivitas bukan makanan.
·  Aktivitas fisik anak-anak prasekolah diperkuat oleh anggota keluarga yang terlibat dalam olahraga bersama dan persepsi orang tua bahwa aman bagi anak-anak untuk bermain di luar.
·  Aktivitas fisik anak sangat bervariasi pada pusat anak-anak. Kesempatan untuk aktif, adanya peralatan bermain yang tetap dan permainan portable, dan pelatihan kegiatan fisik dihubungkan pada masa anak-anak lebih tinggi di pusat aktivitas fisik.
·  Penggabungan “gerak dan belajar” kurikulum aktivitas fisik meningkat pada level aktivitas usia anak-anak 3 sampai 5 tahun pada setengah hari program prasekolah.
Malnutrisi pada Anak-Anak dari Keluarga yang Berpenghasilan Rendah
Malnutrisi merupakan masalah kebanyakan anak-anak Amerika Serikat kira-kira 11 juta anak-anak prasekolah mengalami kekurangan gizi yang menempatkan mereka pada risiko kesehatan. Salah satu masalah gizi yang paling umum pada anak usia dini adalah kekurangan zat besi yang mengakibatkan chronic fatigue. Hal ini terjadi karena asupan kualitas jumlah daging yang dimakan dan sayur-sayuran hijau. Anak-anak usia dini yang berasal dari keluaraga berpenghasilan rendah kemungkinan besar menderita kekurangan zat besi. Studi terbaru mengungkapkan bahwa anak-anak prasekolah yang kekurangan zat besi lebih lambat mempelihatkan pengaruh positif dan bermain untuk pertama kalinya dibandingkan mereka yang tidak menderita kekurangan zat besi.
Banyak anak di keluarga yang berpenghasilan rendah tidak dapat mengonsumsi sejumlah kebutuhan pokok, seperti zat besi, vitamin, atau protein. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa anak-anak usia dini yang memiliki asupan rendah dari buah-buahan dan sayur-sayuran dimasak dengan minyak zaitun dan asupan tinggi buah kaleng dan sayuran, dan salad olahan, kemungkinan besar berasal dari keluarga berpenghasilan rendah yang berpendidikan rendah dibandingkan keluarga berpenghasilan tinggi yang memiliki tingkat pendidikan tinggi.
MASALAH-MASALAH DAN POLA TIDUR
Pola tidur berubah seiring dengan pertumbuhan, dan masa kanak-kanak awal memiliki polanya sendiri. Anak kecil tidur lebih lelap pada malam hari dibandingkan pada saat mereka lebih besar nantinya. Waktu tidur dapat mengakibatkan kecemasan terhadap perpishan dan si anak mungkin melakukan segala upaya untuk menghindari hal ini. Anak kecil mungkin akan mengembangkan rutinitas yang rumit sebelum naik ke tempat tidur dan mungkin akan memakan waktu lebih lama sebelum mereka bisa tertidur. Rutinitas yang teratur dan konsisten dapat mengurangi masalah umum ini. Anak kecil yang terbiasa untuk disusui dan dibuai sebelum tidur mungkin akan mengalami kesulitan untuk tertidur sendiri.
Anak-anak yang mengalami teror di malam hari akan terjaga dengan tiba-tiba dari tidur pulas dan pada kondisi uring-uringan seperti berteriak dan duduk di tempat tidur, bernapas dengan cepat, dan mungkin terdiam atau melempar barang-barang di sekitar tempat tidurnya. Teror di malam hari kebanyakan muncul pada usia antara 3-13 tahun dan lebih banyak menimpa anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Mimpi buruk merupakan hal yang umum. Menurut laporan orang tua di Swedia, hampir 58% dari anak Swedia yang berusia 5-7 tahun mengalami hal ini. Hal ini sering kali disebabkan karena mereka tetap terjaga sampai larut, makan makanan berat sebelum tidur, atau terlalu bersemangat, misalnya memonton siaran televisi yang terlalu mengasyikkan, menonton film seram atau mendengar cerita yang menakutkan sebelum tidur. Mimpi buruk yang kadang-kadang terjadi tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika sering dan terus terjadi terutama mimpi yang membuat anak menjadi takut atau cemas ketika mereka terjaga, dapat menjadi tanda-tanda stres yang berlebihan.
Gangguan tidur dapat dipcicu oleh aktivitas secara tidak sengaja pada sistem pengendali motorik di otak, rangsangan yang tidak sempurna pada saat tidur pulas, atau bisa juga dipicu oleh gangguan pernapasan atau gerakan kaki yang berlebihan. Gangguan ini cenderung untuk diturunkan dalam keluarga. Pada kebanyakan kasus, hal ini hanya bersifat sementara dan akan hilang seiring dengan pertumbuhan. Masalah tidur yang menetap bisa menjadi indikasi adanya kondisi emosional, fisik, dan neurologis yang perlu diperiksa lebih lanjut.
Selain gangguan tidur pada anak, masalah lain yang sering dialami anak adalah mengompol. Kebanyakan anak berusia 3-5 tahun masih mengompol, baik pada siang maupun malam hari. Anak-anak pada usia dini ini biasanya sudah mengenali sensasi yang ditimbulkan oleh kandung kemih yang sudah penuh ketika mereka tertidur dan akan terbangun untk mengosongkannya di toliet. Anak yang masih mengompol tidak memiliki kesadaran ini. Oleh karena itu, enuresis atau buang air kecil berulang-ulang di dalam celana atau ketika tidur terjadi pada malam hari.
Euresis yang menetap juga bukan merupakan hal yang disebabkan terutama oleh masalah-masalah emosional, mental atau perilaku – meskipun masalah-masalah ini bisa berkembang dikarenakan bagaimana anak yang mengompol diperlakukan oleh teman sepermainan dan keluarganya. Keturunan dapat merupakan faktor penyebab hal ini sedangkan kemungkinan lainnya ditambah dengan lambatnya kematangan motorik, kapasitas kandung kemih yang sedikit, dan kesulitan terjaga dari tidur.
PENYAKIT DAN KEMATIAN
Pada dasarnya anak kecil senang bertualang dan sering kali tidak menyadari bahaya yang dapat melukai diri mereka. Keselamatan anak tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan mereka sendiri tetapi juga oleh karakteristik keluarga dan rumah, sekolah dan teman sebaya, dan tindakan berkelompok. Meskipun banyak luka, benjol, dan lecet-lecet hanya “ditiup” kemudian dilupakan, beberapa cedera karena kecelakaan dapat mengakibatkan cedera panjang ataupun kematian. Bahkan kecelakaan merupakan penyebab kematian tertinggi pada masa bayi sampai remaja.
Orang tua yang merokok juga salah satu penyebab penyakit dan kematian pada anak dan saat yang paling berbahaya terpapar asap rokok adalah pada tahun-tahun pertama kehidupan. Pemaparan secara pasif ini meningkatkan risiko munculnya berbagai gangguan kesehatan seperti pnemonia, bronkitis, penyakit infeksi yang serius, cedera karena terbakar, dan asma. Hal ini juga dapat menyebabkan kanker ketika mereka sudah dewasa.
Status kesehatan buruk yang dialami anak miskin dapat juga menjadi penyebab penyakit dan kematian. Anak yang hidup dalam kemisikinan lebih berisiko untuk keracunan timbal daripada anak yang hidup dalam kondisi sosial ekonomi yang tinggi. Anak dapat mengalami kontaminasi timbal pada aliran darah mereka dari makanan atau air yang terkontaminasi oleh timbal karena memasukkan tangan yang terkontaminasi ke dalam mulut, atau dari menghirup debu rumah atau di sekolah dimana terdapat cat yang mengandung timbal. Keracunan timbal dapat menganggu perkembangan kognitif secara serius serta menyebabkan berbagai masalah perilaku dan neurologis. Akibat dari hal ini terhadap otak anak yang masih sedang berkembang tidak dapat diperbaiki. Namun hal ini dapat dicegah dengan cara benar-benar menghilangkan seluruh sumber timbal dari lingkungan anak.

PERKEMBANGAN KOGNITIF
Pendekatan Piaget : Anak Praoperasional
Tahap kedua dari perkembangan kognitif Piaget adalah tahap preoperasional, yang berlangsung pada umur 2 – 7 tahun. Pada tahap ini anak-anak mulai bisa mendeskripsikan dunia dengan kata-kata, gambar dan bayangan. Pada saat yang sama, kognitif anak mulai dipenuhi dengan egosentrisme dan kepercayaan akan keajaiban. Kemudian di tahap ini, ada kemajuan dari tahap sebelumnya yaitu sensorik-motorik, serta ada juga batasan-batasannya.
Kemajuan Pemikiran Praoperasional
Kelebihan dari tahap ini ditandai dengan adanya pengetahuan akan jarak, sebab-akibat, identitas, kategorisasi dan angka. Namun tidak semua berkembang secara sempurna disini karena akan berlanjut pada tahap selanjutnya.
Fungsi Simbolis
Symbolic fuction adalah kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol, atau gambaran mental mengenai angka, kata-kata, atau gambar yang telah diberi makna sebelumnya. Dengan adanya perkembangan ini, anak belajar untuk menggunakan simbol-simbol karena symbol digunakan secara universal oleh manusia.


Pemahaman Hubungan Sebab-Akibat
Anak belum dapat melihat hubungan sebab akibat pada suatu kejadian secara logis, mereka melakukannya secara transduction, yaitu kecenderungan anak untuk menghubungkan dua kejadian, apakah ada atau tidak ada hubungan sebab akibat yang logis diantara keduanya.
Pemahaman Mengenai Identitas dan Kategorisasi
Disini anak sudah bisa mengerti mengenai identitas, bahwa seseorang dan sesuatu pada dasarnya tetap sama meskipun berubah bentuk atau penampilan. Kemudian anak juga sudah bisa membuat kategorisasi, yaitu kemampuan untuk membedakan dan melihat kesamaan akan sesuatu. Namun, anak belum bisa membedakan benda mati dan benda hidup. Hal ini disebut animism, yaitu kecenderungan untuk mengatribusi benda yang tidak hidup menjadi benda hidup.
Pemahaman terhadap Angka
Ada 5 prinsip dalam menghitung (Gelman & Gallistel, 1978; Sophian, 1988):
-          The 1-to-1 principle: hanya menyebutkan satu nama-angka pada benda yang dihitung.
-          The stable-order principle: menyebutkan nama-angka dalam urutannya.
-          The order-irrelevance principle: mulai menghitung benda dan hasil akhirnya akan  tetap sama.
-          The cardinally principle: menyebutkan nama-angka yang terakhir dihitung.
-          The abstraction principle: mulai menggunakan prinsip yang sebelumnya pada setiap objek.
Aspek-Aspek Ketidakmatangan Pemikiran Praoperasional
Salah satu karakteristik utama dari tahap preoperasional adalah centration: kecenderungan untuk berfokus pada satu aspek dalam situasi dan mengabaikan yang lain. Menurut Piaget, anak prasekolah menjadi tidak logis karena mereka tidak bisa berpikir secara spontan beberapa aspek dalam satu waktu, yang disebut dengan decenter.



Egosentrisme
Egosentrisme adalah ketidakmampuan untuk melihat dari sudut pandang orang lain, yang merupakan bentuk dari centration. Namun, anak akan lebih mudah melihat sudut pandang dari objek pada benda-benda yang familiar dengannya.
Konservasi
Bentuk lain dari centration adalah tidak mampu membuat konservasi, yaitu kesulitan untuk mengerti bahwa ukuran suatu objek akan tetap sama selama tidak ada penambahan atau pengurangan benda meskipun tampilannya berbeda. Kemampuan untuk mengkonservasi juga terbatas karena irreversibility, yaitu kegagalan untuk mengerti bahwa sutau bentuk operasi penghitungan dapat dilakukan dua arah.

Apakah Anak Kecil memiliki Teori tentang Pikiran?
Theories of mind adalah kesadaran dan pemahaman mengenai proses mental. Berikut adalah beberapa aspek mengenai theories of mind.
Pengetahuan mengenai Berpikir dan Keadaan Mental
Antara usia 3 sampai 5 tahun, anak dapat mengerti bahwa proses berpikir terjadi dalam pikiran mereka, mereka dapat membedakan hal-hal yang nyata dan imajinasi, dan mengetahui bahwa berpikir berbeda dengan melihat, mendengar, menyentuh dan mengetahui (Flavell et. al., 1995).
Keyakinan yang Salah dan Tipuan
Anak-anak memiliki kepercayaan yang salah akan sesuatu, dan kesalahan ini bisa berasal dari pemikiran yang egosentris. Mereka cenderung percaya bahwa orang lain mengetahui apa yang mereka ketahui dan memiliki kepercayaan yang sama, dan mereka kesulitan dalam memahami bahwa kepercayaan mereka bisa saja salah (Lillard & Curenton, 1999). Deception  adalah usaha untuk menanamkan pemikiran yang salah dalam pikiran orang lain, dan anak perlu untuk menekan impuls untuk mengatakan yang sebenarnya.


Membedakan antara Penampilan dan Kenyataan
Menurut Piaget, anak mulai dapat membedakan apa yang terlihat dan apa yang sebenarnya. Namun, sampai umur 4 tahun anak masih mengalami kesulitan dalam membedakannya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Flavell, Green & Flavell (1986), anak usia 3 tahun diberikan kacamata khusus yang membuat susu tampak berwarna hijau. Kemudian ia mengatakan bahwa susu itu berwarna hijau, meskipun ia telah melihat susu itu berwarna putih sebelumnya.
Membedakan antara Fantasi dan Kenyataan
Pada aspek ini anak sudah mulai dapat membedakan antara kenyataan dan kejadian yang ada dalam imajinasi. Mereka juga dapat berpura-pura dan mengetahui apakah seseorang berpura-pura atau tidak. Pemikiran mengenai hal-hal yang ajaib bukanlah berasal dari percampuran antara imajinasi dan kenyataan, tetapi merupakan cara mereka menjelaskan kejadian yang tidak ada penjelasan yang realistis. Bahkan terkadang anak mengatakan hal ersebut karena mereka suka berpura-pura.
Pendekatan Pemrosesan Informasi : Perkembangan Ingatan
Berbagai Proses dan Kapasitas Dasar
Para ahli mengatakan bahwa memori adalah sebuah proses pengisian yang terdiri dari 3 tahap, yaitu encoding, storage, dan retrieval. Encoding adalah proses dimana informasi dipersiapkan untuk dimasukkan kedalam memori jangka panjang dan akan diingat kembali. Storage adalah susunan di dalam memori dimana akan digunakan jika diperlukan. Kemudian retrieval  adalah proses dimana informasi diakses atau diingat kembali dari penyimpanan memori.
Selanjutnya dikatakan bahwa otak memiliki 3 tempat penyimpanan memori yaitu sensory memory, working memory, dan long-term memory. Sensory memory adalah tempat penyimpanan sementara semua informasi yang diterima. Namun jika tidak ada proses encoding, maka informasi tersebut akan hilang. Working memory adalah tempat penyimpanan jangka pendek dari informasi yang telah diproses. Yang terakhir yaitu long-term memory  adalah tempat penyimpanan memori yang kapasitasnya tidak terbatas dan dapat menyimpan informasi untuk jangka waktu yang sangat panjang.
Recognition and Recall
Recognition dan recall adalah tipe dari retrieval. Recognition adalah kemampuan untuk mengidentifikasi sesuatu yang ada sebelumnya. Recall adalah kemampuan untuk mengingat kembali informasi yang ada di dalam memory. Anak cenderung tidak bisa menggunakan strategi dalam berpikir, kecuali mereka diingatkan (Falvell, 1970). Namun, semakin tua usia anak, semakin ia dapat menggunakan strategi berpikir secara lebih spontan.
Pembentukan Ingatan pada Masa Kanak-Kanak
Ada 3 tipe ingatan pada anak-anak yang memiliki fungsi yang berbeda, yaitu: generic, episodic, dan autobiographical (Nelson, 1993b). Yang pertama disebut  generic memory , yaitu memori yang membuat “skrip” mengenai suatu rutinitas yang kita jalani. Kedua adalah episodic memory, sebuah outline mengenai hal-hal yang selalu dilakukan untuk mengontrol perilaku. Ketiga adalah autobiographical, merupakan memori mengenai peristiwa tertentu dalam kehidupan seseorang.
Memori ini sangat spesifik dan berjangka panjang. Walaupun memori autobiografis merupakan sebuah tipe dari memori episodis, tidak semua hal dalam memori episodis menjadi bagian dari memori autobiografis. Hanya memori yang memiliki memori makna khusus dan pribadi bagi anak yang menjadi bagian memori autobiografis. Bagi sebagian besar orang, memori autobiografis dimulai pada usia sekitar 4 tahunan, dan jarang sekali mulai muncul pada usia 3 tahun. Memori akan terus meingkat dnegan lambat pada usia antara 5 sampai 8 tahun. Awal memori autobiografis tiap orang berbeda satu dengan yang lain; sebagian orang memiliki memori yang jelas sejak usia 3 tahun., sedangkan yang lain tidak terlalu banyak yang diingat sebelum usia 8 tahun (Nelson, 1992).
Berbagai Pengaruh Terhadap Memori Autobiografis. Mengapa memori dapat bertahan ebih lama dibandingkan dengan yang lain? Salah satu faktor yang telah dijelaskan sebelumnya adalah keunikan dari peristiwa tersebut. Ada dua faktor lainnya yaitu: partisipasi aktif anak, baik dalam peristiwa itu sendiri atau dalam hal menceritakan kembali peristiwa tersebut, atau cara orang tua berbicara dengan anak tentang peristiwa yang telah terjadi. Anak-anak prasekolah cenderung mengingat sesuatu yang mereka kerjakan daripada apa yang mereka lihat (D.C. Jones, Swift, & Johnson, 1998; Murachver, Pipe, Gordon, Owens, & Fivush, 1996).
Interaksi Sosial, Budaya, dan Ingatan
Sosial interaction model mengatakan bahwa anak-anak secara kolaboratif membangun ingatan autibiografis dengan orang tuanya atau dengan orang dewasa lainnya ketika mereka berbicara mengenai kejadian-kejadian yang dibagi. Orang dewasa menginisiasi dan memandu pembicaraan ini yang menunjukkan anak bagaimana ingatan mereka di organisasi dalam bentuk naratif pada budaya mereka. Budaya mempengaruhi apa yang anak-anak ingat apa mengenai pengalaman dan cara orangtua berbicara mengenai pengalaman tersebut dengan mereka.
Kecerdasan : Pendekatan Psikometrik dan Vygotsky
Pengukuran Psikometris Tradisional.
Anak yang berusia 3, 4, dan 5 tahun lebih cakap dalam berbahasa dibandingkan dengan anak yang lebih muda, tes kecerdasan dapat meliputi item verbal dan tes ini. Semakin mendekati usia 5 tahun, maka akan terdapat korelasi yang makin tinggi antara nilai kecerdasan mereka dan nilai yang akan mereka terima di kemudian hari (Bornstein & Seigman, 1986). Walaupun anak prasekolah lebih mudah diuji daripada bayi dan baduta, akan tetapi mereka masih harus diuji secara individual. Tes individual yang paling sering digunakan untuk anak-anak prasekolah adalah Stanford-Binner Intelligence Scale dan Weshler the Preschool and Primary Scale of Intelligence.
Stanford-Binner Intelligence Scale memakan waktu sekitar 30 sampai 40 menit. Anak diminta untuk mendefinisikan kata, merangkai manik-manik, menyusun balok, mengindentifikasikan bagian gambar yang hilang, melacak maze, dan menunjukkan pemahaman terhadap angka. Nilai seorang anak digunakan untuk mengukur memori, orientasi spasial, dan penilaian praktis dalam situasi nyata. Weshler the Preschool and Primary Scale of Intelligence, Revised (WPPSI-R), adalah sebuah tes individual yang memakan waktu satu jam dan digunakan untuk anak usia 3 sampaik 7 tahun, menghasilkan nilai verbal dan kinerja yang terpisah dan juga nilai gabungan keduanya. Baik Stanford-Binnet dan WPPSI-R telah distandarisasi ulang dalam sampel anak-anak yang merepresentasikan populasi usia prsekolah di Amerika Serikat.

Pengaruh Terhadap Pengukuran Kecerdasan
Kita tidak dapat mengetahui seberapa banyak pengaruh orangtua terhadap kecerdasan yang bersumber dari kontribusi genetik mereka, dan seberapa banyak fakta yang ada bahwa mereka menyediakan lingkungan paling awal untuk belajar sang anak. Studi kembar dan adopsi menyatakan bahwa kehidupan keuarga memiliki pegaruh yang paling kuat pada saat anak berada dalam masa kanak-kanak, dan pengaruh ini hiang secara perlahan saat mereka memasuki masa remaja (McGue, 1997; Neisser et al., 1996).
Situasi ekonomi keluarga dapat menghasilkan pengaruh yang luar biasa, tetapi pengaruh tersebut tidak sebanyak pengaruhnya terhadap praktik pengasuhan dan atmosfer rumah. Akan tetapi, status sosioekonomi hanyalah satu dari beberapa faktor risiko keluarga dan sosial. Semakin banyak faktor risiko, maka semakin rendah IQ seorang anak ( Sameroff, Seifer, Baldwin, & Baldwin, 1993).
Menguji dan Mengajar Berdasarkan Teori Vygotsky
Merujuk Vygotsky, kecerdasan tumbuh bersama dengan interaksi anak dan lingkungan, dan penilaian harus dilakukan untuk memotret-atau memandu-proses yang terus berlangsung pada saat ini. Dynamic Testing, didasarkan kepada konsep zona perkembangan proksimal (zona of proximal development / ZPD), yang dipaparkan pada Bab 2, menawarkan sebuah alternatif tes statis tradisional yang mengukur kemampuan anak pada waktu itu saja. ZPD, dikombinasikan dengan konsep yang berkaitan dengan scaffolding, yang dapat membantu orangtua dan guru untuk membimbing kemajuan kognitif anak. Semakin anak tidak dapat melakukan tugasnya, semakin banyak arahan yang harus diberikan oleh orang dewasa. Semakin banyak yang dapat dilakukan oleh seorang anak, semakin dikir arahan yang diberikan oleh orang dewasa. Ketika seorang anak dapat melakukan ha tersebut seorang diri, orang dewasa dapat lepas ”penyangga” yang tidak lagi dibutuhkan.
Teori Vygotsky juga telah dirangkul oleh beberapa orang guru dan telah berhasil diterepkan dalam dunia pendidikan. Ada sejumlah cara bagaimana teori Vygotsky dalam  ruang kelas :
1.      Menilai ZPD anak. Seperti Piaget, Vygotsky tidak menyatakan bahwa uji standar yang formal adalah cara terbaik untuk menilai kemampuan belajar anak. Selain dari Vygotsky mengemukakan bahwa penilaian itu harus terfokus pada penentuan zona perkembangan proksimal perkembanan proksimal anak. Pembantu yang termpil menunjukkan anak dengan tugas yang memvariasikan kesulitan untuk menentukan tingkat terbaik untuk sebuh instruksi.
2.      Gunakan ZPD anak dalam pengajaran. Pengajaran harus dimulai ke arah zona batas atas, sehingga anak dapat mencapai tujuan dengan bantuan dan lebih mengarah pada tingkat keahlian dan pengetahuan. Seringkali ini cukup membantu. Anda mungkin dapat bertanya “Apa yang dapat saya lakukan untuk membantumu?” Atau secara sederhana mengamati maksud dan usaha anak dan memberikan dukungan bila diperlukan.  Ketika anak enggan, maka berikan dorongan. Dan dorong anak untuk mempraktekkan keahlian yang dimilikinya.  Anda dapat melihat dan mengapresiasi praktek anak atau memberikan dukungan bila anak lupa melakukannya.
3.      Gunakan teman sebaya yang terampil sebagai guru. Ingat bahwa bukan hanya orang dewasa yang penting dalam membantu anak belajar. Anak juga mendapatkan manfaat dari dukungan dan panduan anak yang memiliki keterampilan lebih.
4.      Memonitor dan mendorong penggunaan ucapan diri bagi anak. Menyadari perubahan perkembangan dari berbicara secara eksternal kepada diri sendiri ketika memecahkan masalah selama tahun-tahun prasekolah kepada berbicara secara pribadi pada diri sendiri pada tahun-tahun pertama sekolah dasar. Di sekolah dasar, dorong anak untuk menginternaliasi dan mengatur agar mereka berbicara pada diri sendiri.
5.      Berikan instruksi dalam konteks yang berarti. Tenaga pendidikan dewasa ini bergerak jauh dari presentasi bahan abstrak, disamping memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami belajar dalam dunia real. Misalnya, disamping hanya menghafal rumus matematika, siswa juga harus mengerjakan soal matematika dengan implikasi dunia real.
6.      Mentransformasi ruang kelas dengan ide Vygotskian. Apa yang terlihat dalam ruang kelas Vygotskian? Program pendidikan dasar Kamehameha Elementary Education Program (KEEP) adalah didasarkan atas teori Vyogtsky (Tharp, 1994). ZPD adalah unsur utama dari instruksi dalam progam ini. Anak-anak terntu dapat membaca cerita dan menginterprtasikan pengertiannya. sebagian aktivitas belajar yang ada berlangsung dalam kelompok kecil. Semua anak akan menghabiskan waktunya selama 20 menit setiap pagi  dalam apa yang disebut “Center One”. Dalam konteks kedua, perancang digunakan untuk memperbaiki keahlian literary anak. Instruktur mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan siswa dan membangun ide yang dapat dihasilkan oleh anak. Ratusan anak dari keluarga berpenghasilan rendah mengikuti sekolah publik – di Hawai, di Zrizona Nvajo Indian, dan di Los Angeles. Dibandingkan dengan kelompok kontrol dari anak yang bukan KEEP, anak-anak KEEP ini ikut serta secara aktif dalam diskusi ruang kelas, memberikan perhtian pada kelas dan memiliki prestasi membaca yang tinggi.
Perkembangan Bahasa Masa Kanak-kanak Awal
Seiring anak-anak meninggalkan tahapan dua kata, mereka bergerak lebih cepat ke dalam kombinasi tiga, empat, dan lima kata. Transisi dari kalimat sederhana untuk mengekspresikan proposi tunggal menjadi kalimat kompleks, dimulai antara umur 2-3 tahun dan berlanjut ke tahun-tahun sekolah dasar. Perkembangan serta penguasaan pada masa awal kanak-kanak ini atau yang sering disebut anak-anak prasekolah berjalan dengan cepat, dalam kosakata dan sistem aturan atau tata bahasa.
Kosakata
Perluasan terhadap pembendaharaan kata dapat muncul melalui fast mapping yaitu proses dimana anak menyerap makna dari kata-kata baru setelah mendengarnya sekali atau dua kali dalam percakapan. Pakar linguistic tidak yakin bagaimana fast mapping bekerja. Tetapi tampaknya anak-anak menggambarkan apa yang mereka ketahui mengenai peraturan dalam membentuk kata, mengenai kata-kata yang serupa, mengenai konteks yang tiba-tiba, dan mengenai subjek yang didiskusikan.
Tata Bahasa Dan Sintaks
Cara anak mengkombinasikan huruf menjadi kata dan kata menjadi kalimat, berkembang menjadi semakin rumit sepanjang masa kanak-kanak awal (Owens, 1996). Pada usia 3 tahun anak biasanya muai menggunakan kata jamak, kata milik (possesive), dan kalimat lampau (past tense) serta mengenal perbedaan antara I (saya), you (kamu), dan we (kita). Walaupun demikian, kalimat yang mereka miliki secara umum pendek dan sederhana bahkan sering kali meninggalkan kata kecil. Ketika anak-anak memasuki tahun-tahun sekolah dasar, mereka menjadi terampil menggunakan aturan-aturan sintaksis untuk membangun kalimat-kalimat yang lebih panjang dan kompleks.
Berkaitan dengan semantik, ketika anak-anak melampaui tahap dua kata, pengetahuan mereka tentang makna juga bertambah dengan pesaat (Rice, 1991). Perbendaharaan pengucapan kata seorang anak barusia 6  tahun antara 8000 sampai 14000 kata (Carey, 1977).  Setelah 5 tahun mempelajari kata, pertambahan perbendaharaan kata anak berusia 6 tahun tidak menurun. Menurut beberapa perkiraan, rata-rata anak pada usia ini mempelajari 22 kata sehari (Miller, 1981). Anak-anak pada usia ini masih cenderung membuat kesalahan irregularization karena mereka belum memperlajari pengecualian terhadap aturan yang ada.
Pragmatik dan Perkataan Sosial
Pada usia 3 tahun anak-anak mengembangkan kemampuan untuk berbicara tentang hal-hal yang secara fisik tidak ada: mereka mengembangkan penguasaan mereka atas aspek bahasa, yang dikenal sebagai pemindahan (displacement). Meskipun seorang anak 2 tahun mungkin tahu kata “meja”, ia mungkin tidak menggunakan kata ini untuk mendeskripsikan sebuah meja imajinatif di mana ia berpura-pura berdiri di depannya. Seorang anak berusia diatas 3 tahun lebih sering melakukannya.
            Pada usia 4 tahun, anak-anak mengembangkan kepekaan besar terhadap kebutuhan orang lain dalam percakapan. Salah satu cara di mana mereka menujukkan kepekaan ini melalui penggunaan artikel the dan an atau a. Ketika orang dewasa menceritakan sebuah cerita atau mendeskripsikan sebuah kejadian, mereka umumnya menggunakan an atau  a ketika mereka pertama kali mengacu seekor binatang atau objek, dan menggunakan the ketika menyebutkannya kemudian (contohnya, “Two boys were walking through the jungle when a fierce lion appeared. The lion lunged at one boy while the other run for cover”. Dua orang anak laki-laki berjalan melewati sebuah hutan ketika seekor singa ganas muncul. Singa itu menyergap salah  satu anak sementara yang lain lari menyelamatkan diri). Anak-anak sekitar usia 4 sampai 5 tahun belajar mengubah pola percakapan mereka sesuai situasi. Contohnya, seorang anak berusia 4 tahun akan membedakan cara berbicaranya terhadap anak usia 2 tahun dibandingkan ketika berbicara dengan anak-anak yang sebaya dengannya;mereka menggunakan kalimat-kalimat yang lebih pendek ketika berbicara dengan anak usia 2 tahun. Mereka juga membedakan cara berbicara terhadap orang dewasa dibandingkan dengan teman-teman seusianya, menggunakan bahasa yang lebih sopan kepada orang dewasa (shaltz dan Gelman, 1973).
















Private Speech
                        Berbicara dengan keras kepada siri sendiri tanpa ada niat untuk berkomunikasi dengan orang lain adalah normal dalam masa kanak-kanak, terhitung sekitar 20 sampai 50% dari yang diucapkan si anak (Berk, 1986). Anak usia 3 sampai 4 tahun terlibat dalam “crib talk” (percakapan yang meniru), bermain dengan suara dan kata. Anak berusia 4 sampai 5 tahun menggunakan berbicara kepada diri sendiri sebagai cara untuk mengekspresikan fantasi dan emosi mereka (Berk, 1992; Small, 1990). Anak yang lebih tua mengucapkan apa yang dipikirkannya atau berkomat-kamit dengan suara yang sangat berat. Piaget melihat private speech sebagai sebuah tanda dari ketidakdewasaan kognitif karena anak-anak egosentris. Vygotsky tidak menganggap bahwa private speech terjadi karena anak-anak yang egosentris, melainkan sebagai bentuk khusus dari komunikasi: percakapan dengan diri sendiri yang merupakan sebuah transisi menuju prilaku pengendalian internal.
Delayed Language Development
Sekitar tiga persen anak usia prasekoah menunjukkan keterambatan bahasa, walaupun kecerdasan mereka biasanya biasa-biasa saja atau lebih baik (M.L. Rice, 1989). Dibandingkan anak perempuan, anak laki-laki lebih cenderung menjadi late talker (Pomin et al., 1998). Anak mengalami perkembangan bahasa yang tertunda bisa jadi karena mereka memiliki keterbatasan kognitif yang membuatnya susah untuk belajar kaidah bahasa. Mempunyai masalah dalam fast mapping, mereka memiliki keterbatasan kognitif yang membuatnya susah untuk mempelajari kaidah bahasa. Beberapa anak yang telat berbicara memiliki riwayat otitis media (radang telinga bagian tengah) antara 12 dan 18 bulan usia. Anak-anak ini meningkat kemampuan bahasanya secara drastis ketika infeksi yang terkait dengan pendengaran, hilang sama sekali


 Literasi Anak Usia Belia
            Kemunculan literasi merujuk kepada perkembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap anak prasekolah yang menjadi dasar membaca dan menulis. Keterampilan pra membaca mencakup, keterampilan bahasa umum, sperti kosakata, sintaksis, stuktur naratif, dan pemahaman bahwa bahasa digunakan untuk berkomunikasi, dan keterampilan khusus. Sejalan dengan dipelajarinya keterampilan tersebut, anak harus menerjemahkan kata ke dalam ucapan, mereka juga harus belajar bahwa menulis dapat mengekspresikan ide, pemikiran, dan perasaan. Anak prasekolah cenderung menulis cakar ayam.
            Interaksi sosial dapat membantu kemunculan literasi. Anak-anak cenderung menjadi pembaca dan penulis yang baik jika sepanjang masa pra sekolahnya, orangtua memberikan percakapan yang baik dengan kosakata yang beragam dan pembicaraan tentang aktivitas sehari-hari atau sebagainya. Akan memebrikan kontribusi terhadap kemunculan literasi pada anak. Membaca juga merupakan cara yang efektif menuju literasi. Anak-anak yang telah usia belia diajarkan huruf-huruf dan keterampilan pra membaca sebelum masuk ke sekolah cenderung menjadi seorang pembaca yang baik dibandingkan yang tidak.

Pendidikan Masa Kanak-Kanak Awal
            Masuk dalam kelompok bermain adalah langkah yang penting memperluas lingkungan fisik, kognitif, dan sosial anak.
Tujuan dan Tipe Kelompok Bermain : Pandangan Lintas Budaya
            Di beberapa negara, seperti Cina, kelompok bermain diharapkan menyediakan akademis untuk sekolah. Sebaliknya, di AS dan negara barat lainnya mengikuti filosofi “ child-centered”(terpusat pada anak) menekankan pertumbuhan sosial dan emosional sejalan dengan kebutuhan-kebutuhan perkembangan anak kecil, meskipun beberapa didasari oleh teori Piaget atau pendidik Italia Mare Montessori, memiliki penekanan kognitif yang lebih kuat. Pendekatan Montesossori yaitu  suatu filosofi  di mana anak-anak diberi spontanitas dan kebebasan pantas dalam memilih aktivitas dan diijinkan untuk berpindah dari satu aktivitas ke lain seperti mereka menginginkan.
            Sebuah penelitian lapangan (Marcon, 1999) membandingkan sebanyak 721 anak berusia 4-5 tahun dari 3 tipe kelas kelompok bermain di Washington DC :
1.      Child-Initiated (terfokus pada anak)
2.      Academically directed (terarah secara akademis)
3.      Middle of the road (gabungan keduanya)
            Anak pada program yang terfokus pada anak aktif mengatur pengalaman pembelajaran mereka, menonjol dalam hal kemampuan akademis dasar dan memiliki kemampuan motorik yang lebih maju dibandingkan 2 kelompok yang lain dan memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan kelompok yang kedua pendekatan dalam skor kemampuan komunikasi dan perilaku. Penemuan ini menunjukkan bahwa sebuah filosofi pendidikan tunggal dan koheren dapat berhasil lebih baik dibandingkan menggabungkan pendekatan yang berbeda dan pendekatan yang terpusat pada anak sepertinya lebih efektif dibandingkan yang berorientasi akademik.
Program Pengimbangan Prasekolah
            Semakin tinggi status ekonomi keluarga maka semakin mungkin seorang anak siap untuk sekolah (Rouse et al.,2005). Program pengimbangan prasekolah terbaik di AS yang diluncurkan pada tahun 1965 untuk anak dari keluarga berpenghasilan rendah adalah Project Head Start, yang didanai pemerintah federal dengan pendekatan “whole-child”, tujuan program ini adalah bukan hanya meningkatkan kemampuan kognitif, tetapi juga meningkatkan kesehatan fisik dan menumbuhkan kepercayaan diri, hubungan dengan orang lain, tanggung jawab sosial, serta rasa bangga dan harga diri untuk anak dan keluarga. Program ini menyediakan perawatan kesehatan medis, gigi, dan mental, layanan sosial, dan setidaknya sekali makanan hangat dalam satu hari. Mereka yang mengikuti program ini meskipun baik dalam hasil tes kecerdasan dibandingkan anak lain dari latar balakang yang sama , keunggulan ini hilang ketika mereka mulai sekolah (Ripple et al.,1999; Zigler&Styco, 1993, 1994).
            Meskipun demikian, anak-anak dari program Head Start dan program-program pengimbangan lainnya akan memiliki kemungkinan yang lebih sedikit untuk ditempatkan di pendidikan khusus atau tinggal kelas dan lebih mungkin untuk menyelesaikan SMA dibandingkan yang tidak mengikuti program ini. Program serupa, Perry Preschool Project,  lulusannya juga lebih sedikit kemungkinannya untuk menjadi remaja nakal atau hamil pada usia dini (Berrueta-Clement, Schweinhart, Barnett, Epstein, dan Weikart, 1985; Schweinhart, Barnes, dan Weikart, 1993).
            Pada tahun 1995, program Early Head Start menawarkan layanan perkembangan anak dan keluarga kepada perempuan hamil serta kepada bayi dan batita mulai lahir sampai berusia 3 tahun. Partisipan memperoleh hasil yang lebih baik pada tes kosakata dan perkembangan yang terstandarisasi serta memiliki tingkat risiko keterlambatan perkembangan yang lebih rendah dibandingkan anak yang tidak ikut program. Chicago Child Parent Centers, program pengimbangan skala besar yang didanai pemerintah federal, melayani anak mulai usia 3 tahun sampai kelas 3 SD. Penambahan beberapa tahun yang melibatkan penambahan akademis secara signifikan meningkatkan prestasi membaca partisipan serta menurunkan tingkat pengulangan kelas dan penempatan  di kelas khusus dibandingkan partisipan yang hanya berpartisipasi selama 2 atau 3 tahun (Reynolds, 1994; Reynolds & Temple, 1998).
Developmentally appropriate practice adalah pendidikan yang berfokus pada pola pengembangan anak-anak yang khas (age-appropriateness) dan keunikan dari tiap anak (individual-appropriateness). Tabel dibawah ini menunjukkan contoh dari pengembangan yang sesuai (developmentally appropriate) dan pengembangan yang tidak sesuai (developmentally inappropriate).
Teaching enhance development and learning
Developmentally appropriate
Developmentally Inappropriate
Para guru merencanakan dan menyiapkan lingkungan belajar yang membantu perkembangan prakarsa anak-anak dalam mengeksplor materi, dan mendukung perikatan dengan anak-anak lain, orang dewasa, dan aktivitas.
Lingkungan kacau dengan struktur kecil.
Dalam memilih material, para guru mempertimbangkan tingkatan perkembangan anak dan latar belakang budaya.
Organisasi lingkungan membatasi interaksi anak dengan anak-anak lain.
Guru memelihara lingkungan yang aman, sehat dan hati-hati mengawasi anak-anak.
Para guru tidak cukup memonitor anak-anak. Material Pelajaran sebagian besar latihan dan praktek, aktivitas workbook-type dibandingkan menarik dan melibatkan aktivitas.
Guru memberikan kesempatan anak untuk merencanakan dan memilih banyak kegiatan program mereka dari berbagai bidang pelajaran dan proyek-proyek
Program menyediakan sedikit atau tidak (ada) peluang untuk anak-anak untuk membuat pilihan. Anak-Anak menghabiskan banyak waktu untuk duduk dan diam. Anak-Anak melakukan banyak hal pada catatan/kertas dan pensil.
Para guru mendorong keterampilan komunikasi dan bahasa anak-anak.
Para guru tidak menyediakan waktu cukup untuk mengembangkan konsep dan keterampilan anak-anak.
Strategi mengajar melibatkan pengamatan dan interaksi dengan anak-anak untuk menentukan apa yang mampu anak lakukan.
Terlalu banyak aktivitas tidak menarik dan tidak menantang, atau begitu sulit, bahwa mereka mengurangi motivasi intrinsik anak-anak untuk belajar.
Guru mendukung permainan anak-anak dan pilihan aktivitas anak. Mereka juga menyediakan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk merencanakan, memikirkan, mencerminkan, dan mendiskusikan pengalaman mereka sendiri
Para guru menghabiskan banyak waktu menyediakan feedback negatif dan hukuman.
Bagaimanapun, tidak semua studi menunjukkan manfaat positif yang penting dari developmentally appropriate education. Di antara pertimbangan itu sangat sulit untuk menyamaratakan penelitian pada developmentally appropriate education , program individu

bervariasi, dan developmentally appropriate education adalah pegembangan konsep. Perubahan terbaru dalam konsep telah memberi perhatian lebih pada pelaksanaan sosial

budaya dan keterlibatan guru, intention sistematis, seperti halnya bagaimana keterampilan akademis yang bagus harus ditekankan dan bagaimana mereka seharusnya diajar.

Peralihan ke TK
            Hasil penelitian menunjukkan pentingnya persiapan yang diterima anak sebelum masuk TK. Anak yang masuk TK yang berasal dari lingkungan keluarga yang lebih menguntungkan cenderung lebih baik dalam membaca dan matematika, dan jarak antara anak yang berasal dari lingkungan yang menguntungkan dengan berasal dari lingkungan yang tidak menguntungkan melebar selama 4 tahun pertama sekolah (Denton, West, dan Walston, 2003; Rathbun et al., 2004).
            Penyesuaian sosial dan emosional adalah faktor penting dalam kesiapan masuk TK dan merupakan prediktor yang kuat terhadap keberhasilan di sekolah. Tingkat kemampuan anak menyesuaikan diri terhadap TK bergantung pada usia, gender, tempramen, kompetensi kognitif dan sosial, dan kemampuan coping, selain juga dukungan atau stres yang dihasilkan oleh rumah, sekolah, dan lingkungan tempat tinggal (Blair, 2002; Ladd, 1996; Ladd, Birch, dan Buhs, 1999). Anak dengan pengalaman prasekolah yang ekstensif cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan TK dibandingkan mereka yang hanya menghabiskan waktu sebentar atau tidak dalam kelompok bermain.
Kontroversi Pada Pendidikan Kanak-Kanak Awal
            Ada dua kontroversi dalam pendidikan anak-anak awal khususnya yang terjadi di Amerika, yaitu :
1.      Kurikulum apa yang seharusnya digunakan.
2.      Apakah pendidikan prasekolah harus universal di Amerika Serikat.
            Kontroversi lainnya berfokus pada apakah pendidikan prasekolah harus dimulai untuk semua anak-anak 4 tahun di Amerika Serikat. Edward Zigler dan rekannya berargumen bahwa Amerika Serikat harus memiliki pendidikan prasekolah yang universal.
            Kritikus pendidikan prasekolah universal membantah bahwa keuntungan yang menghubungkan pendidikan prasekolah dan taman kanak-kanak terlalu sering ditekankan. Mereka mengatakan lebih penting meningkatkan pendidikan prasekolah untuk anak-anak yang kurang beruntung daripada membiayai pendidikan prasekolah umtuk semua anak-anak yang berusia 4 tahun. Beberapa kritikus, khususnya yang mendukung homeschooling menekankan bahwa anak tersebut harusnya dididik oleh orang tua mereka bukan sekolah. Oleh sebab itu, kontroversi berlanjut apakah pendidikan prasekolah yang universal harus diterapkan.