Masalah Anak : Pemalu , Pembangkang dan Penakut
A.Faktor Penyebab seorang anak
menjadi pemalu.
Pemalu
merupakan sebuah sikap yang timbul dari dlam diri siswa berupa kurangnya rasa
percaya diri. Pemalu sangat identik dengan sikap yang menghindari sesuatu.
Dalam hal ini ada beberapa factor penyebab sesorang menjadi pemalu antara
lain.
a) Orang tua terlalu memanjakan anak
anak.
Terkadang
mungkin kita akan menghadapi orang tua yang kurang memahami
pentingnya belajar di kelas tanpa ditemani orang tua. Orang tua
tersebut biasanya berusaha mencurahkan kasih sayang kepada anaknya, dan
tidak mau anaknya bersedih saat ditinggalkan di dalam kelas. Hal
tersebut sangat tidak disarankan di dalam Pendidikan Anak
Usia Dini. sikap orang tua yang sangat memanjakan anaknya ini membuat
anak menjadi kurang mandiri.
Bila
menghadapi anak yang memang pemalu, biasanya
penangannya lebih lama, karena hal ini lebih bersifat
membangun karakter anak, namun bila hal ini disebabkan kesalahan persepsi
anak tentang suasana kelas yang sebenarnya, yang perlu
kita tekankan adalah lebih pada pengubahan persepsi anak.
Walaupun demikian, cara penangannya hampir sama, namun jangka waktu
“penyembuhannya” tentu akan lebih lama dan lebih intens
anak yang berkarakter pemalu.
b) Unsur
Keturunan
Hal ini merupakan faktor yang tidak langsung dan belum
pasti. Sejak lahir anak tersebut terlihat agak sensitif dan kemungkinan hal itu
terjadi karena pembawaan saat ibu yang ketika sedang mengandung mengalami
tekanan jiwa maupun fisik. Namun ini juga belum dapat menjadi suatu bukti yang
kuat apakah kelak anak yang sensitif itu akan menjadi seorang pemalu.
c) Masa
Kanak-kanak Kurang Gembira
Ada sebagian anak yang mengalami hal-hal yang kurang
menyenangkan pada masa kanak-kanaknya. Misalnya orangtua sering berpindah-
pindah, orangtua bercerai, orangtua meninggal, dipaksa pindah sekolah atau
dihina oleh teman dan sebagainya. Semua pengalaman itu mengakibatkan
terganggunya hubungan sosial mereka dengan lingkungan, suka menghindar atau
mundur, dan tidak berani bergaul dengan orang yang tidak dikenal.
d) Kurang
Bermasyarakat
Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan latar
belakang di mana ia diabaikan oleh orangtuanya, atau dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang mengasingkan diri, terlalu dikekang sehingga mereka
tidak dapat mengalami hubungan sosial yang normal dengan masyarakat.
e) Perasaan
Rendah Diri
Mungkin perasaan malu itu timbul karena anak bertubuh pendek,
bersikap kaku atau punya kebiasaan yang jelek, lalu berusaha untuk menutupinya
dengan cara menyendiri atau menghindari pergaulan dengan orang lain. Karena
kurang rasa percaya diri dan beranggapan dirinya tidak sebanding dengan orang
lain, ia tidak suka memperlihatkan diri di keramaian.
f)
Pandangan Orang Lain
Banyak anak yang menjadi pemalu karena pandangan orang
lain yang telah merasuk ke dalam dirinya sejak kecil. Mungkin orang dewasa
sering mengatakan bahwa ia pemalu, bahkan guru dan teman-teman juga berpendapat
sama, sehingga akhirnya ia benar-benar menjadi seorang pemalu.
B.Cara
mengatasi siswa yang berkarakter pemalu.
Pemalu pada dasarnya merupakan sebuah kepribadian yang menjadi sebuah karakter
seseorang. Namun sikap ini tidak selamanya menjadi karakter sesorang, melainkan
hal ini bias dikurangi dan dirubah. Adapun caranya seperti dibawah ini:
a Memberi Pujian
Pujian ini
akan sangat penting untuk memotivasi anak. Dengan pujian anak akan menjadi
lebih berani mengekpresikan diri. Selain itu dengan pujian kita
telah mengajarkan anak untuk selalu berpikiran positif.
b
Memberikan kesempatan lebih untuk
berkreasi
Memberikan
kesempatan pada hal ini adalah seorang siswa sering diberikan pertanyaan yang bobotnya
mudah. Dengan dia bias menjawab maka dia akan mempunyai sikap berani
mengeluarkan pendapat.
c
Materi Pelajaran Menarik dan
Mengasah Kemampuan Sosial
Materi
pelajaran yang menarik, akan membuat anak menjadi betah berada di
dalam kelas. Sebelum mereka sampai ke sekolah, mungkin bayangan mereka adalah
mereka akan berada di tempat yang serius dan diajar oleh guru yang
“galak”. Bila kita mengajarkan mereka materi yang menarik dan
menyenangkan, segala pemiikiran negatif mereka tentang suasana
kelas bisa kita ubah menjadi segala sesuatu yang positif dan fun.
d Nasihat
tentang kemandirian
Nasihat
ini tidak perlu kita tujukan kepada seoarang anak, misalnya hanya kepada
anak yang pemalu. Nasihat ini kita tujukan pada semua anak yang
berada di dalam kelas, agar anak-anak yang pemalu tidak merasa
dihakimi. Nasihat bisa berupa puisi, dongeng dll. Atau bisa juga dengan
mengatakan sesuatu di dalam kelas yang bersifat menasihati
anak akan pentingnya bersikap mandiri.
e Mengajarkan
orang tua cara memotivasi anak.
Hal ini
sangat penting dilakukan karena anak menjadi pemalu atau terkesan
takut, disebabkan oleh kurangnya motivasi dari orang tua. Hal
ini biasanya disebabkan karena orang tua yang terlalu sibuk, sehingga
hanya memasrahkan masalah pendidikan anak kepada guru.
Padahal pendidikan anak tidak hanya berhubungan dengan guru, namun
juga jalinan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua. Dan
tentu saja semuanya harus dilakukan demi kebaikan sang anak. Hal
terpenting yang harus dilakukan guru kepada orang tua adalah dengan
mengajarkan orang tua cara memotivasi anak.
C.Faktor
yang menyebabkan anak menjadi penakut
Anak senang sekali menyendiri dan melakukan sesuatu di dalam kamarnya,dan
bahkan anak sangat cengeng sekali. Perasaan malu adalah perasaan gelisah yang
dialami seseorang terhadap pandangan orang lain atas dirinya. Ada yang
mengartikannya sebagai sesuatu yang “aneh”, “hati-hati”, “curiga” dan
sebagainya.bila hal ini dibiarkan berlarut akan menjadikan sifat Penakut. Jadi
penakut pada dasarnanya merupakan akibat dari sikap pemalu yang berlebihan.
Pada umumnya sejak lahir manusia telah memiliki
sedikit perasaan malu, namun bila perasaan itu telah berubah menjadi semacam
rasa takut yang berlebihan, maka hal itu akan menjadi suatu fobia, yaitu takut
mengalami tekanan dari orang lain atau takut menghadapi masyarakat. Anak yang
penakut selalu menghindar dari keramaian dan tidak dapat secara aktif bergaul
dengan temannya yang lain. Faktor penyebabnya antara lain.
Kata-katanya
diremehkan
Sering sekali hasil karya anak anak tidak diperhatikan oleh orang
tuanya. Apalagi jika mendapat hasil yang buruk. Sering sekali anak anak
dimarahi berlebihan. Hal ini membuat anak jadi takut karena dia menganggap
hasil karyanya selalu salah.
Dimarahi di depan orang banyak
Sering kali ketika nilai raport diambil orang tua dan hasilnya tak sesuai
dengan harapan , maka langsung saja dimarahi didepan orang banyak. Hal ini akan
mematikan karakter siswa.
Dibanding-bandingkan
dengan temannya secara berlebihan
Anak anak menjadi minder jika selalu disbanding-bandingkan dengan temannya,
karena pada dasarnya setiap manusia memiliiki karakter berbeda. Memiliki
kekurangan dan kelebihan masing masing. Untuk itu orang tua hendaknya mengenali
kelebihan dan kekurangan anaknya.
d Terlalu over
protective
Orang tua yang terlalu melindungi anaknya akan membuat anaknya takut dalam
mengambil sikap. Anak menjadi takut berbuat salah. Padahal sebenarnya pada
saat belajar hal baru, sebuah kesalahan justru akan menjadi pelajaran
untuk mencari sebuah kebenaran.
D.Cara Mengatasi anak yang penakut
Berikut
ini cara mengatasi siswa yang Penakut.
·
Menghargai Hasil Karyanya
Bagaimanapun hasil karnya kita harus
menghargainya. Bila hasilnya memuaskan diberikan sebuah pujian . jika kurang
juga diberi pujian dan saran bagaimana agar dia menghasilkan karya yang lebih
sempurna.
·
Berikan Perhatian Lebih
Anak yang penakut biasanya kurang
perhatian an ketika salah langsung dihakimi didepan orang banyak.
Sebaiknya jika salah dan kita ingin memarahi hendaknya face to face karena anak
akan lebih mengena jika diajak berbicara private.
·
Jangan membandingkan berlebihan
Anak anak akan merasa minder bila
dibandingkan secara berlebihan. Maka jika kita membandingkan kita berikan dia
motivasi. Bandingkan dengan sisipositif dan negatifnya agar anak mampu
termotivasi.
·
Berikan kebebasan
Kebebasan dalam hal ini maksudnya
adalah sesuatu yang positif. Misalnya jika anak akan belajar naik sepeda jangan
langsung dikatakan “nanti jatuh”. Biarkan sebisanya sambil diarahkan bagaimana
cara mengendarai yang benar.
E.Faktor Penyebab Siswa Pembangkang
Anak-anak prasekolah sebenarnya sudah diajarkan mengenai aturan dan norma
secara konsisten. Sedikit banyak mereka sudah memahaminya. Namun, penanaman aturan
dan norma bukanlah proses yang singkat. Ada saja kendala yang menghadang,
termasuk ngeyel dan membangkang untuk tidak mematuhi norma atau aturan yang
ada.
Sani B Hermawan, Psi, Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, Jakarta
menjelaskan penyebab pembangkangan bisa dilihat dari faktor internal maupun
eksternal. Sebagai calon pendidik dan orangtua, Anda perlu memahami sejumlah
faktor penyebab anak ngeyel ini agar memilih cara yang lebih tepat untuk
menanganinya.
1. Faktor internal
·
Ego
Ego anak-anak 6-12 tahun mulai berkembang. Hal
ini membuat anak-anak mencoba otoritasnya untuk menguasai dan mengendalikan
lingkungan, bukan sebaliknya, lingkungan yang mengendalikan dirinya.
·
Meningkatnya kemampuan kognitif, bahasa, dan social
Anak semakin menyadari bahwa ia dapat bertindak
secara mandiri karena memiliki kekuatan untuk berlaku sesuai kehendaknya.
Dengan kata lain, anak berada dalam masa "mencoba-coba" sampai di
mana keinginannya bisa disampaikan atau diekspresikan.
·
Karakter bawaan
Perlu dipahami, setiap anak berbeda dalam
memahami suatu aturan. Ada anak yang mudah dan ada anak yang sulit. Hal ini
merupakan kecenderungan bawaan dari lahir.
2. Faktor eksternal
·
Aturan di rumah
Barangkali tanpa disadari aturan yang diterapkan
di rumah terlalu keras atau bahkan sebaliknya terlalu "longgar".
·
Ingin diperhatikan
Anak merasa tidak diperhatikan karena kehadiran
adik bayi yang menyita perhatian ayah dan ibunya. Ia ingin mendapatkan
perhatian, menginginkan sentuhan yang dapat membuatnya merasa tenteram. Ia
memerlukan pelukan, ciuman, serta usapan kepala yang penuh kehangatan. Dalam
kasus ini anak sedang marah kepada orangtua karena sesuatu yang ia inginkan
tidak dipenuhi.
·
Protes dan melawan pendapat
Pembangkangan juga dapat sebagai bentuk
"protes" lantaran tak dibelikan sesuatu oleh ayah atau ibunya.
F.Cara
Mengatasi siswa yang membangkang
Adapun siswa yang membangkang dapat dikendalikan dengan cara:
- Persiapkan
diri untuk menerima reaksi yang tidak diharapkan. siswa yang membangkang
memiliki ketrampilan untuk melawan pada waktu yang tidak bisa ditentukan.
Jadi guru harus mempersiapkan diri untuk mengatasi perlawanan dari sang
anak dan cara menentang anak yang selalu tidak bisa diprediksi.
- Menghindari
memberikan argumen balik ke siswa. Hal ini bisa memicu timbulnya masalah,
kadang siswa pembangkang menemukan argumen yang bisa memicu guru untuk
memberikan argumen balik.
- Berikan
Ketegasan terhadap suatu permasalahan karena pada dasarnya jika seorang
guru tegas, siswa tak akan berani membantah.
- Guru
harus tetap mempertahankan sikap positif. Konsekuensi yang harus diberikan
adalah mengajarkan anak untuk memikirkan dampak dari sikapnya tersebut
terhadap kehidupan dan hubungannya dengan siapapun. Hal ini penting untuk
menjaga indra kebebasan siswa dan secara langsung akan mengajarkan anak
mengenai hal-hal positif serta bisa fokus terhadap pilihannya.
- Cobalah
memberikan penghargaan yang positif saat anak mau mendengarkan kata-kata
orangtuanya. Dengan pemberian hadiah tersebut bisa menjadi awal untuk
membangun hubungan yang lebih baik antara orangtua dan anak.
- Libatkan
orang tua dalam memberikan pengertian kepada anak.