ISL-
Asisten pelatih Arema, Joko 'Gethuk' Susilo tampak puas dengan
penampilan skuad besutannya saat menang 14-0 atas Korcam Dampit, Selasa
(11/9) lalu.
Bukan hasil akhir yang membuat der trainer
berusia 41 tahun itu senang, bukan juga banyaknya gol yang mampu
dikreasi Ferry Aman Saragih dkk. Gethuk puas karena ada kemajuan
signifikan yang ditunjukkan para penggawa Singo Edan.
Salah satunya adalah keberanian para pemain melepaskan tembakan jarak jauh dari luar kotak penalti.
Sebelumnya, hal itu jarang dilakukan Hendro Siswanto dkk dalam pertandingan.
"Kemarin saat main sudah kelihatan anak-anak berani long shoot. Musim
lalu, tidak banyak pemain yang percaya diri lepaskan tembakan jarak
jauh. Apalagi pemain belakang. Bahkan cuma Khusnul Yuli pemain belakang
yang bisa cetak gol jarak jauh," ujar Gethuk.
Padahal, tembakan
spekulasi merupakan salah satu cara ampuh untuk mencetak gol saat upaya
membongkar pertahanan lawan mulai buntu. "Musim lalu gol lebih banyak
tercipta dari dalam kotak penalti. Kalau tidak ya proses bola-bola mati.
Jarang sekali ada percobaan dari luar kotak penalti yang terarah.
Padahal long shoot bisa menjadi cara ampuh untuk memecah konsentrasi
lawan," imbuhnya ketika ditemui usai memimpin latihan di Family Club
Araya pagi kemarin.
Mantan bomber Arema era 1990-2000an itu
sadar bahwa mencetak gol jarak jauh bukan perkara mudah. Namun bukan
sesuatu yang tidak bisa diasah.
"Tentu saja pemain harus memperhatikan akurasi dan tenaganya untuk melepaskan tembakan jarak jauh,” jelasnya.
“Tidak sekadar berani shooting, tapi juga harus punya akurasi. Mereka
juga harus punya kekuatan untuk menunjang teknik tembakannya. Sebaliknya
bila tanpa teknik, kekuatan tendangan mereka juga tidak ada artinya,"
lanjut Gethuk.
Tak heran bila kini pelatih kelahiran Cepu, 9
Desember 1970 tersebut bertekad mengasah kemampuan long shoot Catur
Pamungkas dkk.
"Kita akan maksimalkan kemampuan pemain untuk
memanfaatkan tembakan dari luar kotak penalti. Sedikit waktu yang ada
akan saya pergunakan untuk menekankan pentingnya tanggungjawab pemain di
tiap posisi untuk mencetak gol. Jangan hanya bertumpu pada lini depan
saja," serunya.
Paling tidak, saat para penyerang kesulitan
menjebol gawang lawan, gelandang ataupun pemain belakang bisa memecah
kebuntuan lewat tembakan jarak jauh yang akurat dan bertenaga.
"Saya pribadi berharap pemain memiliki kemampuan komplet. Setidaknya
masing-masing bisa memaksimalkan potensi kaki dan kepalanya untuk
mencetak gol. Hal ini tentu sangat menguntungkan tim," pungkas pelatih
yang musim ini bakal mendampingi head coach asal Brasil, Paulo Camargo
ini.
Salah satunya adalah keberanian para pemain melepaskan tembakan jarak jauh dari luar kotak penalti.
Sebelumnya, hal itu jarang dilakukan Hendro Siswanto dkk dalam pertandingan.
"Kemarin saat main sudah kelihatan anak-anak berani long shoot. Musim lalu, tidak banyak pemain yang percaya diri lepaskan tembakan jarak jauh. Apalagi pemain belakang. Bahkan cuma Khusnul Yuli pemain belakang yang bisa cetak gol jarak jauh," ujar Gethuk.
Padahal, tembakan spekulasi merupakan salah satu cara ampuh untuk mencetak gol saat upaya membongkar pertahanan lawan mulai buntu. "Musim lalu gol lebih banyak tercipta dari dalam kotak penalti. Kalau tidak ya proses bola-bola mati. Jarang sekali ada percobaan dari luar kotak penalti yang terarah. Padahal long shoot bisa menjadi cara ampuh untuk memecah konsentrasi lawan," imbuhnya ketika ditemui usai memimpin latihan di Family Club Araya pagi kemarin.
Mantan bomber Arema era 1990-2000an itu sadar bahwa mencetak gol jarak jauh bukan perkara mudah. Namun bukan sesuatu yang tidak bisa diasah.
"Tentu saja pemain harus memperhatikan akurasi dan tenaganya untuk melepaskan tembakan jarak jauh,” jelasnya.
“Tidak sekadar berani shooting, tapi juga harus punya akurasi. Mereka juga harus punya kekuatan untuk menunjang teknik tembakannya. Sebaliknya bila tanpa teknik, kekuatan tendangan mereka juga tidak ada artinya," lanjut Gethuk.
Tak heran bila kini pelatih kelahiran Cepu, 9 Desember 1970 tersebut bertekad mengasah kemampuan long shoot Catur Pamungkas dkk.
"Kita akan maksimalkan kemampuan pemain untuk memanfaatkan tembakan dari luar kotak penalti. Sedikit waktu yang ada akan saya pergunakan untuk menekankan pentingnya tanggungjawab pemain di tiap posisi untuk mencetak gol. Jangan hanya bertumpu pada lini depan saja," serunya.
Paling tidak, saat para penyerang kesulitan menjebol gawang lawan, gelandang ataupun pemain belakang bisa memecah kebuntuan lewat tembakan jarak jauh yang akurat dan bertenaga.
"Saya pribadi berharap pemain memiliki kemampuan komplet. Setidaknya masing-masing bisa memaksimalkan potensi kaki dan kepalanya untuk mencetak gol. Hal ini tentu sangat menguntungkan tim," pungkas pelatih yang musim ini bakal mendampingi head coach asal Brasil, Paulo Camargo ini.