PENAKUT
OLEH MEDDY
KETPRATAMA
06121014029
DOSEN: DR.
SRI SUMARNI
PRODI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “Sistem Pengendalian Hama Ayam
Broiler”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya,
tapi kami berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada waktunya.
Tidak
lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan
membimbing kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya
ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah
ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita bersama.
Penulis
menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Indralaya,
Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar .....................................................................................................................
Daftar isi ...............................................................................................................................
Daftar Lampiran .
.................................................................................................................
BAB
I Pendahuluan
A.
Latar belakang masalah ...........................................................................................
B.
Rumusan masalah.
..................................................................................................
C.
Tujuan penelitian.
..................................................................................................
D.
Manfaat penelitian.
.................................................................................................
BAB II
Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
A.
Pemahasan teori ......................................................................................................
B.
Kerangka pemikiran dan
argumentasi keilmuan ....................................................
C.
Pengajuan hipotesis
..............................................................................................
BAB III
Metodologi penelitian
A.
Waktu dan tempat penelitian
.................................................................................
B.
Metode dan rancangan
penelitian ...........................................................................
C.
Populasi dan sampel.
D.
Instrumen penelitian.
E.
Pengumpulan data dan
analisis data.
BAB IV
Hasil Penelitian
A.
Jabaran varibel penelitian.
B.
Hasil penelitian.
C.
Pengajuan hipotesis.
D.
Diskusi penelitian,
mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
BAB
V Kesimpulan dan saran
A.
Daftar pustaka.
B.
Lampiran- lampiran antara
lain instrument penelitian.
BAB
I Pendahuluan
A. Latar belakang masalah.
Anak Usia Dini
(AUD) merupakan kel ompok
usia yang berada
dalam proses perkembangan unik,
karena proses perkembangannya (tumbuh
dan kembang) terjadi
bersama dengan golden
age (masa peka).
Golden age merupakan waktu
paling tepat untuk
memberikan bekal yang
kuat kepada anak.
Pada masa peka,
kecepatan perkembangan otak
anak selama hidupnya.
Art inya, golden age merupakan masa
yang sangat tepat untuk menggali segala
potensi kecerdasan anak
sebanyak-banyaknya (Slamet Suyanto, 2003: 6).
Anak-anak pada masa
usia dini memerlukan
berbagai layanan dan
bantuan orang dewasa, dari
kebutuhan jasmani sampai rohani .
Di mana bentuk layanan
tersebut di arahkan untuk
memfasili t asi pertumbuhan sebagai
pel etakan dasar yang
tepat bagi pertumbuhan
dan perkembangan manusia
seutuhnya, sehingga anak
dapat tumbuh kembang
secara optimal sesuai
nilai, norma, serta
harapan masyarakat. Dal am
upaya mengoptimalkan segala
kemampuan yang dimiliki
anak usia dini
yang berdasarkan prinsip
PAUD, seharusnya setiap
pendi dikan anak usia
dini memahami setiap
tahapan pertumbuhan dan
perkembangan karena segenap
upaya yang dilakukannya
harus berdasarkan pada
tahapan tumbuh kembang
anak agar mencapai
hasil yang optimal .
Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasi onal
pada pasal 1
ayat 14 (Depdi knas,
2003) 2 menyatakan
bahwa pendidikan anak
usia dini adalah
suatu upaya pembinaan
yang di tujukan kepada
anak sejak lahir
sampai dengan usia
enam tahun, yang
dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendi dikan untuk
membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani, agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut
B. Rumusan masalah.
Berdasarkan latar belakang
tersebut di atas,
maka dapat diindent ifikasi masalah sebagai beri kut:
1)
Masih kurangnya perhatian terhadap perkembangan anak
yang penakut.
2)
Kurangnya
tindakan lanjutan terhadap kasus yang ditemukan tersebut di atas.
C. Tujuan penelitian.
Tujuan yang
hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah
untuk mengembangkan dan meminimalisirkan perasaan rasa takut yang sering
terdapat pada anak usia dini.
D. Manfaat penelitian.
Dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk pengembangan
teori yang telah ada terahadap rasa takut yang kadang keluar berlebihan
ataupun biasa.
BAB
II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
A.
Pemahasan teori
Berikut ini beberapa definisi psikolinguistik
menurut para ahli. Harley
(Dardjowidjojo, 2003: 7) berpendapat bahwa psikolinguistik adalah studi
tentang proses mental-mental dalam
pemakaian bahasa. Sebelum menggunakan bahasa,
seorang pemakai bahasa terlebih dahulu memperoleh bahasa. Levelt (Marat,
1983: 1) mengemukakan bahwa
psikolinguistik adalah suatu studi mengenai
penggunaan dan perolehan bahasa oleh manusia. Emmon Bach (Tarigan, 1985:
3) mengemukakan bahwa psikolinguistik
adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana
sebenarnya para pembicara/pemakai bahasa membentuk/ membangun
kalimat-kalimat bahasa tersebut. Slobin (Chaer, 2003: 5) mengemukakan
bahwa psikolinguistik mencoba
menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat
yang didengarnya pada waktu
berkomunikasi dan bagaimana kemampuan bahasa di peroleh manusia.
Secara 19
lebih rinci Chaer (2003: 6) berpendapat bahwa psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, dan
bagaimana struktur itu diperoleh,
digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam pertuturan itu. Pada hakikatnya dalam
kegiatan berkomunikasi terjadi proses
memproduksi dan memahami ujaran. Dari berbagai uraian di atas dapat disimbulkan bahwa Psikolinguistik yaitu
gambaran mengenai studi ilmu
interdisipliner dalam kajian linguistik yang mempelaj ari penggunaan dan
proses terjadinya bahasa oleh manusia
yang diperoleh dari proses memproduksi dan
memahami ujaran antara pikiran dan tubuh manusia. Ciri-ciri
psikolinguistik sebagai disiplin ilmu
interdisipliner yaitu mempelajari psikologi dan linguistik. Sehingga tidak murni ilmu linguistik saja
tetapi juga mengenai psikologi yang
berhubungan dengan jiwa manusia.
B.
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
Anak balita dengan ketakutan
yang tak masuk akal itu normal. Rasa takut memang bagian dari
perkembangan anak usia 2-3 tahun yang sehat. Orangtua harus jeli
mengenali setiap jenis ketakutan anak, jangan lindungi berlebihan, atasi dengan
bijak.
BAB
III Metodologi penelitian
A.
Waktu dan tempat penelitian.
Waktu : Rabu, 25
September 2013
Tempat : TK Al-Ittifaqiah
Indralaya
B.
Metode dan rancangan penelitian
Observasi
C.
Populasi dan sampel.
Anak Usia Dini kisaran usia 4-6 Tahun.
D.
Instrumen penelitian.
Tanya jawab dan berbincang-bincang.
E.
Pengumpulan data dan analisis data.
No
|
Nama
|
Umur
|
Keterangan
|
1
|
LADY
CHARLINDA
|
4 Tahun 7 Bulan
|
Ketika ditemui anak langsung menangis histeris
|
2
|
AGUS
SETIAWAN
|
5 Tahun 6 Bulan
|
Ketika ditemui anak langsung menghampiri akan tetapi tidak bisa
menjawab pertanyaan yang diajukan.
|
3
|
AMELLYA
AGUSTIN
|
5 Tahun 2 Bulan
|
Ketika ditemui rasa takut ada akan tetapi segera hilang
|
4
|
ANGGI
KRUSITA RAMAYANTI
|
5 Tahun 10 Bulan
|
Ketika ditemui takut dan tak ingin bertemu bahkan melihatpun tak mau
|
BAB
IV Hasil Penelitian
A.
Jabaran varibel penelitian.
Melakukan tanya jawab secara langsung kepada anak
yang akan dilakukan penelitian. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan biasa guna
untuk berbincang-bincang sejenak.
B.
Hasil penelitian.
No
|
Nama
|
Umur
|
Keterangan
|
1
|
LADY
CHARLINDA
|
4 Tahun 7 Bulan
|
Ketika ditemui anak langsung menangis histeris
|
2
|
AGUS
SETIAWAN
|
5 Tahun 6 Bulan
|
Ketika ditemui anak langsung menghampiri akan tetapi tidak bisa
menjawab pertanyaan yang diajukan.
|
3
|
AMELLYA
AGUSTIN
|
5 Tahun 2 Bulan
|
Ketika ditemui rasa takut ada akan tetapi segera hilang
|
4
|
ANGGI
KRUSITA RAMAYANTI
|
5 Tahun 10 Bulan
|
Ketika ditemui takut dan tak ingin bertemu bahkan melihatpun tak mau
|
C.
Pengajuan hipotesis.
D.
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang
hasil yang didapatnya.
Dari data yang telah didapatkan maka dapat diberikan
solusi yang bisa mungkin untuk diterapkan terhadap penelitan dan
penemuai-penemuan yang ditemukan dilapangan maka solusi yang dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1)
Kenali ketakutan
Langkah pertama mengatasi rasa takut cari dulu
penyebabnya, apa yang membuat Anda merasakan takut, dan bagaimana perasaan itu
menguasai.
Dengan menyadari apa yang menyebabkan ketakutan, hal ini akan membantu mengurangi rasa takut. Sebab, saat berusaha menyadarinya, Cobalah berdialog dengan diri sendiri untuk mencoba mengatasinya.
Dengan menyadari apa yang menyebabkan ketakutan, hal ini akan membantu mengurangi rasa takut. Sebab, saat berusaha menyadarinya, Cobalah berdialog dengan diri sendiri untuk mencoba mengatasinya.
2)
Melawan ketakutan
Bila takut akan sesuatu, salah satu cara terbaik
mengatasinya adalah menghadapi dan menantangnya.
3.Mengendalikan mental
Hal ini yang sederhana sekali seperti belajar
mengendalikan pikiran untuk menghindari rasa takut. Bila mulai merasa takut,
lawanlah perasaan itu. Lakukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian dan hentikan
perasaan yang membuat takut. Cara ini sangat efektif terapkan dalam mengatasi
rasa takut.
Hal ini penting sekali dlakukan, terutama bagi mereka
yang tidak mampu mengontrol ketakutannya sehingga selalu mengkhawatirkan
hal-hal sama. Caranya, hanya menghentikan kekhawatiran atau ketakutan
berlebihan.
3)
Ubah ketakutan
Untuk menghadapi sumber dari rasa
takut, maka harus mengakui apa yang membuat takut. Setelah itu, mengubah rasa
takut itu dengan mencari tahu cara menghadapinya.
4)
Relaksasi
Keyakinan dapat memerangi ketakutan dalam diri sendiri, ini merupakan salah
satu cara yang paling efektif dalam mengatasi rasa takut. Sambil melawan rasa
takut, dengan membangun rasa percaya diri. Semakin percaya diri, rasa takut
yang menguasai pikiran akan berkurang.
BAB
V Kesimpulan dan saran
Buatlah proses berkenalan dengan orang asing dengan cara yang lebih lembut,
misalnya dengan memperkenalkan anak pada orang baru ini secara tatap muka, dan
hindari kontak fisik mendadak selain bersalaman. Beri anak waktu
untuk “menyelidiki” dulu dari jauh siapa orang baru tersebut. Biasakan ia
berkumpul dengan banyak orang, terutama kerabat, sehingga ia dapat memberi
kepercayaan sedikit demi sedikit pada nenek, tante, atau pengasuh baru.
Jadi yang sebenarnya adalah mendidika anak untuk banyak mengenal
orang-orang yang ada disekitar mereka yang mungkin masih dirasa asing bagi anak
usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.unikaneh.com/2012/08/5-cara-cepat-mengatasi-rasa-takut-yang.html,
2013, 2013, Indralaya.
http://www.terapimusik.com/anak_penakut_percayadiri.htm,
2013, Indralaya.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/psikologi/menghadapi.anak.penakut/001/007/1171/1/1,
2013, Indralaya.
http://balitapedia.com/inilah-6-solusi-ahli-untuk-mengatasi-anak-balita-yang-penakut/464,
2013, Indralaya.
No comments:
Post a Comment