Unit 4 - Sub Unit 1
Sub UNIT1
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
ANAK DI SEKOLAH DASAR
Guru sebagai pelaksana proses pendidikan dan pembelajaran memiliki
beberapa kompetensi dalam menjalankan tugas profesinya. Kompetensi yang
dimaksud diantaranya adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Secara khusus berkaitan dengan
materi bahan ajar cetak ini maka kompetensi pedagogik yang dimaksud adalah
kompetensi yang harus dimiliki guru dalam pembelajaran seni. Syukur, Dkk
(2005: 5-6) menjelaskan bahwa: “Standar Kompetensi Pedagogik Guru Seni
adalah memiliki kemampuan mengelola peserta didik yang meliputi: pengetahuan
dan pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran peserta didik, evaluasi hasil belajar, penelitian kelas, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya”.
Atas dasar di atas, sebelum saudara memahami lebih jauh mengenai
perkembangan seni rupa anak-anak pada jenjang pendidikan dasar, maka terlebih
dulu perlu dipahami karakteristik khusus anak pada usia sekolah dasar serta peran
yang harus dilakukan dalam mengembangkan potensi anak berdasarkan
karakteristik yang dimilikinya. Karakteristik yang dimiliki oleh anak-anak ini
akan mendasari pemahaman saudara dalam memahami perkembangan seni rupa
lebih lanjut. Sedangkan pemahaman peran guru akan melandasi bagaimana
seharusnya guru dalam menghadapi kondisi siswa sekolah dasar dalam konteks
pembelajaran.
4.1.
1
Unit 4 - Sub Unit 1
A. Karakteristik, Fase dan Perkembangan Tugas Anak Usia Sekolah
Dasar
1. Karakteristik dan Fase Perkembangan Anak
Masa anak-anak (midle childhood) berlangsung antara usia 6 – 12 tahun.
Masa ini sering disebut juga masa sekolah, yaitu masa matang untuk belajar atau
masa matang untuk sekolah. Pada masa ini mereka menginginkan untuk
menguasai kecakapan-kecakapan baru yang dapat diberikan oleh sekolah.
Simanjuntak dan Pasaribu (1983: 68) menegaskan bahwa salah satu tanda
permulaan periode bersekolah ini ialah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi
egocentris melainkan objektif dan empiris terhadap dunia luar. Jadi telah ada
sikap intelektualis sehingga masa ini disebut periode intelektual. Hal ini sejalan
dengan pendapat Nasution (1995: 44) bahwa masa usia sekolah ini sering disebut
sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa ini secara
relatif anak-anak mudah untuk dididik dari pada masa sebelumnya dan
sesudahnya
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa karaktertistik prilaku anak
pada usia ini berdasarkan jenis kelaminnya diketahui bahwa anak laki-laki lebih
banyak melakukan agresivitas, aktivitas, dominasi dan inpulsif dalam tingkah
lakunya. Mereka memiliki kecakapan mengamati ruang dan pengertian kuantitatif
lebih kuat dan lebih baik dibandingkan dengan anak wanita. Sementara itu, anak
wanita lebih banyak melakukan tingkah laku cemas. Akan tetapi mereka
mempunyai kecakapan verbal yang lebih baik dari pada anak laki-laki.
Pada usia 6-12 tahun ini, objek gambar anak laki-laki berbeda dengan anak
perempuan. Hal idi ditegaskan oleh Fisher (1978: 5) bahwa pada umumnya anak
perempuan menggambar pemandangan (lanscape) yang dilengkapi dengan
binatang, pohon, bunga, bangunan, orang dan mata hari. Sementara itu anak lakilaki menggambarkan suasana perang, mobil, perahu, atau kartun.
Pada jenjang pendidikan sekolah dasar ini dapat diperinci menjadi dua
fase, yaitu:
1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6,0 atau 7,0 sampai
umur 9,0 atau 10,0.
4.1.
2
Unit 4 - Sub Unit 1
2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9,0 atau 10,0 sampai
umur 12,0 atau 13,0.
Dari pembagian fase masa keserasian sekolah di atas maka (Nasution,
1995: 45) memperinci beberapa sifat khas anak pada masing-masing fase sebagai
berikut:
1) Masa Kelas-kelas Rendah Sekolah Dasar
a) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan
pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
b) Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan
permainan yang tradisional.
c) Ada kecenderungan memilih sendiri
d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal
itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
e) Kalau tidak dapat menyelesiakan sesuatu soal, maka soal itu
dianggapnya tidak penting.
f) Pada masa ini (terutama pada umur 6,0 sampai 8,0) anak
menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah
prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak
2. Masa Kelas Kelas Tinggi Sekolah Dasar
Bebarapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai
berikut:
a) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret;
hal ini menimbulkan danya kecenderungan untuk membandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang praktis.
b) Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar.
c) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata
pelajaran khusus, yang oleh ahli-ahli yang mengikuti teori faktor
ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor.
d) Sampai kira-kira umur 11,0 anak membutuhkan guru atau orangorang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi
keinginnannya; setelah kira umur 11,0 pada umumnya anak
4.1.
3
Unit 4 - Sub Unit 1
menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha
menyelesaikannya sendiri.
e) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagi ukuran
yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah
f) Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya,
biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan
ini anak tidak lagi terikat pada aturan permainan yang tradisonal;
mereka membuat peraturan sendiri.
2. Perkembangan Tugas (Development Task) Anak Usia Sekolah Dasar
Dalam kajian psikologi pendidikan Muhamad Surya (1992: 13)
mengelompokkan ada tiga ciri utama pada masa sekolah dasar ini, yaitu:
1. Dorongan anak untuk ke luar rumah dan masuk ke dalam kelompok sebaya
(peer group).
2. Keadaan fisik yang mendorong anak untuk masuk ke dalam dunia permainan
dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.
3. Dorongan mental untuk memasuki dunia konsep-konsep, logika, simbol
(lambang) dan komunikasi secara dunia.
Sejalan dengan tiga ciri utama di atas, maka tugas perkembangan pada
usia sekolah dasar ini di antaranya:
1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan
2. Membina sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai suatu organisme
yang sedang berkembang.
3. Belajar bergaul dengan teman yang sebaya.
4. belajar berperan sebagai pria atau wanita seara tepat.
5. mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan berhitung
dengan baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
6. mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
7. mengembangkan kata hati, moral dan skala-skala nilai.
8. Mencapai kemerdekaan pribadi
9. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.
4.1.
4
Unit 4 - Sub Unit 1
B. Karakteristik Perkembangan Anak dan Implikasinya terhadap
Pengajaran Seni
Pada bagian ini, secara khusus saudara akan mempelajari karakteristik
perkembangan anak usia sekolah dasar dan impikasinya terhadap pembelajaran
seni di sekolah dasar. Uraian mengenai karakteristik umum dan implikasinya
terhadap pembelajaran seni ini disajikan sebagai upaya untuk melakukan studi
perbandingan dengan kondisi anak di sekolah kita. Pada bagian kiri tabel, berisi
karakteristik anak secara umum, sedangkan pada bagian kanan tabel berisi
implikasinya terhadap pengajaran seni di sekolah dasar.
1. Karakteristik Perkembangan siswa kelas 1 dan kelas 2
Karakteristik Umum Implikasi bagi Pengajaran Seni
Aktif dan mudah gembira Penggunaan banyak topik sebagai bahan motivasi
Menyenangi bekerja dengan
menggunakan tangan
Penggunaan tangan dalam kegiatan seni sebagai
alat (wahana) untuk dihubungkan
dengan pembelajaran
Memperlihatkan rasa bangga yang
besar dalam bekerja
Memajang pekerjaan di ruangan/aula
Adanya hasrat untuk belajar Mengajar mereka dengan kegiatan berjalan-jalan
untuk melihat dan menggambar.
Ingin menjadi yang pertama Memberikan kemampuan merespon secara
khusus. Sebagai contoh: “kamu
mungkin dapat menggunting
sekarang”
Memiliki waktu yang terbatas pada
minat dan mudah
bosan
Berikan tujuan melalui pembelajaran, kemudian
disuruh untuk memulainya
Memiliki perasaan yang mudah
tersakiti
Tunjukkan beberapa jalan alternatif untuk
mengambar sesuatu, dengan
menyampaikan masing-masing
perbedaan, tidak dengan satu jalan.
Berikan pujian ketika siswa telah
mencapai “cara” menggambarkan
seuatu
Dengan alternatif bekerjasama dan
tak mau bekerjasama
Beri ”tanda jalan” untuk membayangkan
bagaimana lamanya masing masing
tahap kapan kegiatan dimulai, dan
kemudian yang akan dilakukan
Biasanya dapat mengerti hanya
satu ide pada satu
waktu tertentu
Berikan tujuan pembelajaran melalui pelajaran
Sangat menyenangi permainan Gunakan permainan psikomotor dan latihan
4.1.
5
Unit 4 - Sub Unit 1
Karakteristik Umum Implikasi bagi Pengajaran Seni
imajinatif, tari, cerita
dan permainan
bermain peran
Menyukai sesuatu yang pura-pura
dan menikutsertakan
dirinya membuat suatu
keyakinan
Gunakan permainan boneka dan dibuat cerita
Menginginkan persetujuan teman
sekelas dan guru
Pertajam mereka untuk mengatakan tentang
gambarnya pada waktu lain
Kadang-kadang hidup mereka
memiliki dunia rahasia
Gunakan fantasi sebagai motivasi (jika saya…,
saya akan…)
Ketertarikan sesuatu untuk disentuh
dan dirasakan
Gunakan motivasi raba (tactile), untuk contoh,
kelinci, mainan-mainan, kura-kura.
Mengagumi gerak dan alat-alat
mekanik
Mengatur mainan memutar (wind-up) sebagai
mahluk hidup. Gunakan persepsivisual sebagai kaleidoscope
Menyenangi TV, buku ilustrasi,
f i l m , p i k n i k ,
karyawisata, pakaian
baru, topi
Tanyakan kepada mereka untuk melakukan kritik
terhadap ilustrasi buku. Setelah
anak-anak karyawisata, mereka
menggambar, menggambar topi
Diadaptasi dari: Wachowiak dan Clements (1993: 34)
2. Karakteristik Perkembangan siswa kelas 3 dan kelas 4
Karakteristik Umum Implikasi bagi Pengajaran Seni
Koordinasi mata dan tangan telah
terimprovisasi
Siswa akan menggambar bentuk kawan
sebaya sebagai model
Penggunaan otot kecil telah lebih baik Siswa akan menggambar pakaian
Menjadi sadar akan perbedaan tiap
orang
Siswa akan menunjukkan perbedaan antara