PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
OLEH:
RANI FITRIANI (06121014033)
DOSEN: Dra. MASITOH, M.Pd.
PRODI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
TAHUN
PELAJARAN 2013-2014
1. Pengertian Perencanaan
1.
ANONIM adalah Perencanaan adalah suatu
rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis untuk mencapai yujuan yang
telah ditetapkan . diputuskan bersama
2.
GEORGE
PICKETT & JOHN J. HANLON adalah Perencanaan adalah proses
menentukan bagaimana mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu ditetapkan
3.
STONER adalah
Perencanaan adalahproses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk
mencapai sasaran tadi. Perencanaan adalah proses menetapkan sasaran atau tujuan
dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan (goal) tersebut
4.
CUNINGHAM adalah
Perencanaan adalah menyelesi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi,
dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
emformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan
perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian
5.
HUSEIN UMAR adalah
Perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat rencana yang kelak dipakai
perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya
2. Mengapa guru PAUD harus membuat
Rencana Pembelajaran:
Guru
merupakan salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang peran penting
untuk mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses belajarnya. Dalam
perencanaan pembelajaran, guru harus menentukan skenario atau strategi atau
biasa disebut langkah-langkah pembelajaran dengan baik sehingga tercipta
suasana belajar yang menyenangkan bagi para siswa.
Agar
pelaksanaan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien maka
diperlukan suatu perencanaan yang tersusun secara sistematis. Agar terjadi
keaktifan peserta didik dalam pembelajaran diperlukan proses belajar mengajar
yang lebih bermakna dan dirancang dalam suatu skenario yang jelas.
3.
Langkah dan Komponen Perencanaan Pembelajaran
Sedangkan menurut M.
Sobry Sutikno dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran (2008),
mengatakan bahwa komponen pembelajaran itu terdiri atas tujuan pembelajaran,
materi pelajarab, kegiatan belajar megajar, metode, media, sumber belajar, dan
evaluasi. Yang membedakan antara komponen yang dikemukakan oleh keduanya adalah
ada tidaknya metode pembelajaran didalam komponen-komponen perancanaan
pembelajaran.
Langkah membuat Perencanaan Pembelajara
1) Menetapkan
Misi dan Tujuan
Dalam istilah pendidikan, misi dan tujuan pengajaran
mengacu kepada misi dan tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikuler, tujuan pengajaran atau instruksional yang terdiri dari tujuan
instruksional umum dan tujuan instruksional khusus (standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator hasil belajar).
2) Diagnosis
Hambatan dan Peluang
Diagnosis
hambatan dan peluang disebut analisis SWOT yang terdiri dari Strength (kekuatan),
Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) terhadap
lingkungan situasi dan kondisi yang dihadapi suatu lembaga atau organisasi.
Analisis SWOT didasarkan pada suatu asumsi bahwa suatu program kegiatan yang
efektif akan memberikan kemampuan untuk memaksimalkan peluang dan kekuatan yang
dimiliki lembaga serta meminimalkan kelemahan dan ancaman terhadap lembaga,
bila diterapkan secara akurat akan membawa keberhasilan suatu program kegiatan
yang direncanakan.
Peluang
merupakan situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan sekolah atau
madrasah. Situasi tersebut antara lain adalah status lembaga negeri atau
swasta, kondisi makro dan mikro ekonomi, kebijakan pemerintah tentang
kualitas sumber daya manusia serta standar lulusan guru dan pegawai,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesadaran masyarakat akan
pentingnya lembaga pendidikan sekolah atau madrasah.
Ancaman adalah
merupakan situasi-situasi penting yang tidak menguntungkan bagi lembaga dan
merupakan gangguan terhadap eksistensi lembaga di masa sekarang maupun di masa
akan datang. Ancaman terhadap lembaga bisa timbul dari pesaing baru, kebijakan
pemerintah, kondisi makro dan mikro ekonomi serta kesadaran rendah dari
masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Meskipun demikian, ancaman bila
dianalisis dengan baik akan membuat semakin tangguh, kreatif dan inovatif bagi
guru dan tenaga kependidikan.
3) Menilai
Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan
bertumpu pada sumber daya yang dimiliki baik sumber daya personal, sumber daya
material maupun sumber daya keuangan. Kekuatan lembaga pendidikan dapat
terlihat dari guru maupun tenaga kependidikan yang berkualitas serta didukung
oleh infut siswa yang baik dan didukung pula oleh sumber daya keuangan yang
memadai.
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki lembaga yang berkaitan dengan sumber daya manusia dengan kualitas dan kapabilitasnya, sumber daya material yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya, sumber daya keuangan yang terbatas serta kecintaan dan loyalitas yang kurang baik dari guru, pegawai maupun siswa terhadap keberadaan lembaga pendidikan.
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki lembaga yang berkaitan dengan sumber daya manusia dengan kualitas dan kapabilitasnya, sumber daya material yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya, sumber daya keuangan yang terbatas serta kecintaan dan loyalitas yang kurang baik dari guru, pegawai maupun siswa terhadap keberadaan lembaga pendidikan.
4) Mengembangkan
Tindakan Alternatif
Setelah
dilakukan analisis SWOT, hendaknya setiap komponen sekolah baik kepala sekolah
dan guru dalam membuat perencanaan pengajaran harus dapat memilih alternatif
tindakan dan langkah-langkah yang terbaik yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan pengajaran yang ditetapkan.
5) Mengembangkan
Rencana Strategi
Strategi dalam
perencanaan pengajaran yang dikembangkan ialah strategi pengajaran. Strategi
pengajaran merupakan tindakan guru dalam melaksanakan rencana pengajaran dengan
menggunakan berbagai komponen pengajaran yaitu tujuan, bahan, metode, alat,
sumber serta evaluasi agar dapat mempengaruhi siswa untuk melakukan kegiatan
belajar dalam rangka mencapai tujuan belajar dan pengajaran yang telah
ditetapkan. Pengembangan rencana strategi pengajaran dapat juga dilakukan
dengan membuat model pengembangan sistem pengajaran. Model sistem pengajaran
merupakan kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam melakukan pengajaran yang
meliputi dua dimensi yaitu dimensi rencana dan dimensi proses nyata. Dimensi
rencana merupakan prosedur dan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan dalam
mempersiapkan proses belajar mengajar. Sedangkan dimensi proses yang nyata
adalah interaksi belajar mengajar yang berlangsung di kelas.
6) Mengembangkan
Rencana Operasional
Pengembangan
rencana operasional dalam perencanaan pengajaran diawali dengan melakukan
analisis materi pelajaran yang terdapat dalam kurikulum, analisis terhadap
kalender pendidikan, pembuatan program tahunan, program semester serta
pembuatan silabus dan sistem penilaian.
http://www.subri-msi.net/berita-191-langkahlangkah-perencanaan-pengajaran.html
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Standar Kompetensi : Mengekspresikan diri melalui Karya
Seni Tari.
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi
gagasan untuk disusun ke dalam tari daerah setempat.
A.
Indikator
Setelah proses belajar berlangsung
siswa dapat:
1. Mengidentifikasi
Gerak Dasar Tari.
2. Mengeksplorasi
Gerak Dasar Tari Daerah Setempat.
3.
Menjelaskan
Makna Tari Daerah Setempat “Ranup Lampuan”
B.
Tujuan
Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran siswa dapat:
1.
Mengidentifikasi
Gerak Dasar Tari.
2.
Mengeksplorasi
Gerak Dasar Tari Daerah Setempat “Ranup Lampuan”
3.
Mengeksplorasi
Gerak Dasar Tari Daerah Setempat “Ranup Lampuan” yang menggunakan Properti
“Puan” atau tempat sirih.
4.
Melalui
kegiatan Ekspresi Gerak Dasar Tari Daerah “Ranup Lampuan” siswa dapat
menghargai dan melestarikan tari daerah setempat yang dimiliki daerahnya.
C.
Materi Ajar
Tari
Daerah Setempat “Ranup Lampuan”
D.
Metode
Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi Kelompok,
Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction).
E.
Langkah –
Langkah Pembelajaran
1.
Kegiatan
Pendahuluan:
Ø Apersepsi
dan Motivasi:
-
Tanya jawab
berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi tari “Ranup Lampuan”
2.
Kegiatan
Inti:
Ø Eksplorasi:
-
Menanyakan
kepada siswa Gerak Dasar Tari “Ranup Lampuan” yaitu: Gerak Kaki, Gerak Tangan,
Gerak Leher dan Kepala.
Ø Elaborasi:
-
Siswa dibagi
kepada 2 kelompok.
-
Mengeksplorasi
gerak dasar tari “Ranup Lampuan” dengan menggunakan properti “Puan” atau tempat
sirih.
Ø Konfirmasi:
-
Menanyakan
Makna Tari “Ranup Lampuan”
-
Memfasilitasi
peserta didik dengan properti tari “Ranup Lampuan” yaitu “Puan”
-
Memperlihatkan
tampilan tari “Ranup Lampuan”
3.
Kegiatan
Penutup:
Ø Siswa dan
guru dapat mengidentifikasi tari “Ranup Lampuan” melalui eksplorasi gerak-gerak
dasar dalam tari tersebut.
Ø Menyimpulkan
Makna Tari “Ranup Lampuan” berdasarkan eksplorasi dari gerak tari tersebut.
F.
Alat/Sumber
Belajar
1. Buku “Seni
Budaya”
2. Tari “Ranup
Lampuan”
3. VCD/DVD.
4.
Guru.
G.
Penilaian
1.
Siswa
mempraktikkan tari “Ranup Lampuan” melalui eksplorasi gerak-gerak dalam tari
tersebut.
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Penilaian
|
|
Kemampuan Siswa dalam Eksplorasi
|
Kemampuan Siswa Berekspresi
|
||
(0 – 50)
|
(0 – 50)
|
||
1
2
|
2. Penilaian
Karakter: (Siswa menghargai pendapat teman lain dan mampu
berekspresi/eksplorasi gerak)
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang dinilai
|
|
(Bertanggung Jawab)
Dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan
|
(Mandiri)
Dapat menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang lain
|
||
1
2
3
|
BAHAN AJAR
A.
Gerak Dasar
Tari
Gerak
merupakan unsur utama dari seni tari. Untuk menjadikan gerak menjadi gerak tari
penari harus menguasai gerak dasar anggota tubuh sebagai sarana pengekspresian
tari. Macam gerak dasar suatu tari terdiri dari beberapa kelompok:
1.
Gerak Kaki
Telapak kaki
berperan penting dalam pelaksanaan sikap dan gerak kaki yang bisa menambah
keindahan sikap gerak seluruh tubuh.
2.
Gerak Tangan
(Memegang “Puan”/tempat sirih atau makanan)
Gerak tangan
merupakan cirri yang menonjol dari seni tari. Budaya Indonesia menunjukkan
perbendaharaan gerak tangan dan lengan yang cukup kompleks dan berpengaruh pada
perkembangan tari.
3.
Gerak Leher
dan Kepala
Gerak kepala
dan bahu sangat berperan pada tarian, di samping menjadi pelengkap pada gerak
yang dapat memperkuat suatu sikap atau gerak.
4.
Gerak Mata
Gerak mata
juga menjadi pelengkap dari sikap dan gerak kepala dalam mewujudkan keterpanaan
pengungkapan bersama anggota badan lain.
5.
Gerak
Lambung
Sikap dan
gerak lambung mengesankan bentuk badan membesar. Gerak lambung yang kuat akan
menampakkan bahwa dada juga bergerak. Dalam memproses dan menyusun gerak perlu
diperhatikan tentang unsur-unsur tari yang meliputi Ide, Irama dan Harmoni.
B.
Menyusun
Gerak Tari
Dalam
menyusun gerak tari tidak lepas dari ide (gagasan) dan komposisi tari, perlu
penguasaan gerak dan penataannya.
Komposisi
tari adalah susunan unsur-unsur tertentu yang menghasilkan karya baru yang
lebih bermakna. Komposisi suatu tari meliputi semua unsur tari yaitu:
a.
Gerak dan
Sikap
Gerak dan
sikap sebuah tari adalah segala gerak dan sikap yang berhubungan erat dengan
tema tari (komposisi yang menarik, tidak membosankan, berbobot dan
mengesankan).
b.
Ruang Gerak
Komposisi
tari yang berhubungan dengan ruang gerak adalah tentang penguasaan tempat atau
ruang tari dengan bermacam-macam tipe panggung. Dalam merangkai gerak dasar
tari tidak sekedar menggabungkan antara gerak kaki, gerak tangan, gerak kepala
atau gerak anggota tubuh lain. Namun, lebih penting adalah komposisi
keseluruhan sehingga diharapkan dapat melahirkan karya seni baru.
C.
Menggali
(Eksplorasi) Bentuk Tari Daerah Setempat
Bentuk tari
tradisi atau tari daerah dipengaruhi oleh bentuk tradisi, adat dan budaya
daerah setempat.
Landasan
kreativitas seni tari tradisi ada 5 (lima) golongan yaitu:
1.
Kehidupan
Sehari-hari.
2.
Dongeng dan
Cerita.
3.
Permainan
Tradisi.
4.
Peniruan
Alam dan Binatang.
5.
Materi Gerak
Tari.
http://djokohadisurjono.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment