Proses sosialisasi sendiri dikenal melalui tiga tahap , yaitu :
A. Proses
Internalisasi
Proses ini merupakan suatu proses panjang dan berlangsung seumur hidup,
sejak manusia lahir sampai ia meninggal dunia. Manusia mempunyai bakat yang
telah terkandung di dalam dirinya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan,
hasrat,nafsu, serta emosi dalam kepribadian individunya. Akan tetapi, wujud
pengaktifan berbagai macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh
berbagai macam stimulus yang berada dalam alam sekitarnya dan dalam lingkungan
sosial maupun budayanya. Setiap hari dalam kehidupan individu akan bertambah
pengalamannya tentang bermacam-macam perasaan baru, maka belajarlah ia
merasakan kebahagiaan, kegembiraan, simpati, cinta, benci,keamanan,harga
diri,kebenaran, rasa bersalah, dosa, malu, dsb. Selain perasaan tersebut
berkembang pula berbagai macam hasrat seperti hasrat mempertahankan hidup.
Untuk menikmati keindahan semua itu dapat dipelajari melalui
prosesninternalisasi yang menjadi ,ilik kepribadian individu.
B. Proses Sosialisasi
Proses ini artinya suatu proses dimana seorang individu mendapatkan
pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan kelakuan kelompoknya. Maka
kepribadian adalah keseluruhan faktor biologis, psikologis dan sosilogis yang
mendasari perilaku individu.
Proses sosialisasi terjadi melalui dua cara yaitu:
a. Conditioning.
b. Komunikasi atau interaksi.
Conditioning, adalah keadaan yang menyebabkan individu mempelajari pola
kebudayaan yang fundamental seperti cara makan, bahasa, berjalan, cara duduk,
pengembangan tingkah laku dan sebagainya.
C. Proses Inkulturasi
Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pembudayaan yaitu seorang individu
yang mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat,
sistem nora dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaanya. Individu
sejak kecil sudah mengawali proses inkulturasi dalam alam pikiran mereka
sebagai warga suatu masyarakat. Mula-mula dimulai dari lingkungan keluarganya,
kemudian dari teman-teman mainnya. Selain itu ia sering belajar dengan meniru
berbagai macam tindakan. Namun, sebelumnya perasaan dan nilai budaya yang
meberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasikan dalam
kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru, maka tindakannya akan menjadi suatu
pola yang mantap dan norma yang mengatur tindakannya itu untuk dibudidayakan.
Berbagai macam norma kadang juga dipelajari seorang individu secara sebagian
demiu sebagian dengan mendengarkan orang-orang di dalam lingkungan pergaulan
pada saat yang berbeda-beda. Sudah tentu ada juga norma-norma yang diajarkan
kepadanya dengan sengaja, tidak hanya di lingkungan keluarga dan di luar
keluarga saja, tetapi juga secara formal.
No comments:
Post a Comment