Wednesday, December 13, 2017

Ketrampilan Sosial ANAK USIA DINI

Ketrampilan Sosial
1. Pengertian Ketrampilan Sosial
Yanti (2005) mendefinisikan ketrampilan sosial adalah kemampuan anak mengatur emosi dan perilakunya untuk menjalin interaksi sosial yang efekif dengan orang lain dan lingkungan. Pendapat hampir sama dikemukakan oleh Combs dan Slaby (dikutip Yanti, 2005) bahwa ketrampilan sosial adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan caracara khusus yang dapat diterima oleh lingkungan dan pada saat bersamaan dapat menguntungkan individu, atau bersifat saling menguntungkan. Ketrampilan sosial menurut Libert dan Lewinson (dikutip Yanti, 2005) adalah suatu kemampuan yang kompleks untuk melakukan perbuatan yang akan diterima dan menghindari perilaku yang akan ditolak oleh lingkungan. Sedangkan Cavell (dikutip Yanti, 2005) menyatakan bahwa ketrampilan sosial merupakan bagian dari kompetensi sosial dan hal tersebut terdiri dari tiga konstrak yaitu penyesuaian sosial, performansi sosial dan ketrampilan sosial. Goddard (2005) mendefinisikan ketrampilan sosial adalah kemampuan anak dalam berinteraksi dengan orang dewasa, membuat pertemanan dan perilaku yang ditunjukkan dalam berbagai situasi sosial yang berbeda. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa ketrampilan sosial adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara-cara khusus yang dapat diterima oleh lingkungan dan pada saat bersamaan dapat menguntungkan individu, atau bersifat saling menguntungkan atau menguntungkan orang lain.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketrampilan Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketrampilan sosial menurut Bloom (1990) adalah :
a.       Faktor personal yang meliputi perubahan fisik badan, perkembangan struktur kognitif, perkembangan struktur afektif, perubahan perilaku kebiasaan
b.      Faktor interpersonal yang meliputi perubahan relasi dalam keluarga, perubahan relasi dalam teman sebaya.
c.       Relasi sosial yang meliputi suku, jenis kelamin, kelas sosial ekonomi, agama, prasangka.
d.      Perubahan interbudaya antara lain perubahan permainan (permainan tradisional menjadi permainan modern).

Menurut Yanti (2005) Faktor-faktor yang mempengaruhi ketrampilan sosial adalah :
a.       Kondisi anak : temperamen anak, regulasi emosi, kemampuan sosial kognitif
b.      Interaksi anak dengan lingkungan (orangtua dan teman sebaya), seperti melakukan permainan dengan teman sebaya atau orang lain.
Menurut Goddard (2005) faktor yang mempengaruhi ketrampilan sosial adalah bermain bersama teman sebaya. Bermain menyebabkan anak berinteraksi dengan orang lain, belajar menerima dan berbagi, serta mengajarkan untuk mengeskpresikan diri sesuai dengan tuntutan sosial. Darwish, dkk (2001, h.13) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi ketrampilan sosial anak adalah bermain. Pendapat senada dikemukakan oleh Macquarie (2005) bahwa ketrampilan sosial pada anak dapat dikembangkan lewat bermain bersama anak-anak lain. Bermain membuat anak belajar secara langsung dan dalam suasana yang menyenangkan mengenai interaksi dengan orang lain sehingga membuat mereka mendapatkan pengalaman positif yang berkaitan dengan interaksi sosial. Lebih lanjut, pengalaman yang diperoleh lewat permainan akan membuat anak lebih tahu mengenai cara berinteraksi, cara memelihara pertemanan dalam jangka waktu panjang, cara mengembangkan strategi bergaul yang bijaksana, menerima orang lain, mengenal nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, dan cara memecahkan masalah. Pendapat Dalrymple (2004) semakin menegaskan bahwa cara yang efektif untuk mengembangkan ketrampilan sosial anak adalah melalui bermain.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ketrampilan sosial dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi perubahan fisik badan, perkembangan struktur kognitif, perkembangan struktur afektif, perubahan perilaku kebiasaan, jenis kelamin, temperamen anak, regulasi emosi, kemampuan sosial kognitif dan prasangka. Sedangkan faktor eksternal meliputi perubahan relasi dalam keluarga, perubahan relasi dalam teman sebaya,  kelas sosial ekonomi, perubahan interbudaya, interaksi anak dengan lingkungan, dan permainan.





No comments:

Post a Comment