BAB 1
PENDHULUAN
A. Latar
Belakang Stimulasi adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak
bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Aktifitas bermain dan
suasana cinta ini pentig guna merangsang seluruh sistem indera, melatih
kemampuan motorikhalus dan kasar, kemampuan berkomunkasi serta perasaan pikiran
si anak. Seperti di jelaskan pakar dan konsultan tumbuh kembang anak .
rangsangan atau Stimulasi sejak dini adalah salah satu faktor eksternal yang
sangat penting dalam menentukan kecerdasan anak. Selain stimulasi ada faktor
eksternal lain yang ikut mempengaruhi kecerdasan seorang anak yakni kualitas
asupan gizi, pola pengasuhan yang tepat dan kasih sayang terhadap anak (dr.
Kusnandi Rusmi, Sp.A(k) MM, 2010). Tiap orang tua menginginkan putra-putrinya
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Proses kembang anak dalam
kandungansampai usia remaja berkaitan satu sama lain. Proses ini di pengaruhi
banyak faktor secara garis besar terbagi dua faktor yaitu faktor Genetik dan
Biofisiko psikososial. Dalam proses tersebut anak memerlukan pemenuhan
kebutuhan dasar anak, yaitu pertumbuhan asuh (biomedis), asih (kebutuhan emosi
dan kasih sayang), dan asah (pemberian stimulasi/rangsang). Salah satu cara
mendapat anak yang berkualitas adalah dengan memantau tumbuh kembang anak
secara berkala. Umumnya jika pertumbuhan mengalami gangguan maka akan
memberikan dampak pula pada aspek perkembangan. Untuk itu pemantauan perlu
dilakukan berkesinambungan mencakup pemantauan pertumbuhan dan skrining
perkembangan. Tiga tahun pertama usia perkembangan anak merupakan periode
emas/masa kritis untuk optimalisasi proses tumbuh kembang dan merupakan masa
yang tepat untuk seorang anak menjadi dewasa yang unggul di kemudian hari
(Arixs, 2008) Para orang tua hendaknya lebih menyadari dan peduli terhadap
perkembangan anak. Orang tua harus paham detiksi dini tumbuh kembanganak.
Deteksi dini akan mengatisipasi adanya keterlambatan dalam gerak mootorik
kasar. Anak-anak di dunia padas umumnya dan anak-anak di Indonesia pada khususnya
saat ini sedang menghadapi perubahan global. Perubahan tersebut di tandai
beberapa hal antara lain ledakan penduduk, kemajuan teknologi yang pesat gaya
hidup, dan sebagainya. Perubahan-perubahan tersebut berpengaruh terhadap
pendidikan anak-anak. Orang tua memiliki peran penting dalam optimalisasi
perkembangan seorang anak. Orang tua harus selalu memberikan rangsang /
stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun
halus, bahasa dan personal sosial. Stimulasi ini harus di berikan secara rutin
dan berkesinambungan dengan kasih sayang, metode bermain dan lain-lain.
Sehingga perkembangan anak akan berjalan optimal. Kurangnya stimulasi dari
orang tua dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan anak, karena itu para
orang tua atau pengasuh harus diberi penjelasan cara-cara melakukan stimulasi
kepada anak-anak (Dinkes,2009). Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsan anak
untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketermpilan baru ternyata sangat
penting dalam upaya peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi dapat dilakukan pada
anak sejak calon bayi masih berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk
yang pasif. Di dalam kandungan janin sudah dapat bernafas, menendang ,
menggeliat, bergerak, menelan menghisap jempol, dan lainnya. (Siswono, 2004).
Stimulasi juga dilakukan orang tua (keluarga) setiap ada kesempatan atau
sehari-hari. Stimulasi disesuaikan dengan umur dan prinsip stimulasi (Suherman,
2000). Pengetahuan ibu dalam memberikan stimulasi pada anak sangat penting. Banyak
ibu yang masih belum mempunyai pengetahuan yang benar tentang stimulasi
perkembangan pada anak, ketidaktahuan perkembangan stimulasi perkembangan
berkaitan dengan baik dengan yang dimaksud stimulasi perkembangan maupun tujuan
pemberian stimulasi.
B. Rumusan
Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: Bagaimanakah stimulasi perkembangan anak usia 0-5 tahun?.
C. Tujuan
Penelitian Mengetahui tentang stimulasi perkembangan anak usia 0-5 tahun.
D. Manfaat
Penelitian 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat memberi pengalaman nyata
bagi peneliti sebagai peneliti pemula dalam proses penelitian dan peneliti
dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya yang diperoleh dari kampus. 2. Bagi
Praktisi Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan, Masyarakat, dan Pemerintah
tentang pentingnya pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan anak usia 0-5
tahun. 3. Bagi Teoritis Sebagai data dan informasi perkembangan ilmu
pengetahuan pada institusi kesehatan informasi penelitian selanjutnya, terutama
dalam menstimulasi perkembangan anak usia 0-5 tahun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan
Teori
1. Stimulasi
a.
Pengertian Stimulasi adalah kegiatan yang dilakukan merangsang kemampuan dasar
anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Oktaria, 2007)
Stimulasi ini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan
sebaiknya sejak janin 6 bulan dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk
merangsang sistem indera (pendengaran, penglihatan, paraba, pencium, pengecap).
Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan gerak halus kaki, tangan dan
jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan
perasaan bayi. Rangsangan yang dilakukan sejak lahir, terus-menerus,
bervariasi, dengan suasana bermain dam kasih sayang, akan memacu berbagai aspek
kecerdaan anak (kecerdasan multipel) yaitu kecerdasan : logiko-matematik,
emosi, komunikasi bahasa, (linguistik), kecerdasan muisikal, gerak
(kinestetik), visuo spasial, seni rupa (dr. Kusnandi Rusmi, Sp.A(k) MM, 2010).
b Tujuan
Stimulasi Tujuan tindakan memberikan stimulasi pada anak adalah untuk membantu
anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang
diharapkan. Tindakan ini meliputi berbagai aktifitas untuk merangsang perkembangan
anak, seperti latihan gerak, berbicara, berfikir, kemandidian dan sosialisasi.
Stimulasi dilakukan orangtua dan keluarga setiap ada kesempatan atau sehari
hari. Stimulasi disesuaikan dengan umur dan prinsip stimulasi ( Suherman, 2000
).
c Tugas Perkembangan
1) Bayi umur 0-3 Bulan Tugas perkembangan (
ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Dapat menggerakan kaki sama mudahnya.
b) Dapat
bereaksi melihat kearah sumber cahaya.
c) Mengoceh
dan bereaksi terhadap suara. d) Bereaksi senyum terhadap ajakan
2) Bayi Umur
3-6 Bulan Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a)
Menegakkan kepala saat telungkup.
b) Meraih benda yang terjangkau.
c) Menengok
kearah sumber suara.
d) Mencari
benda yang dipindahkan.
3) Bayi umur
6-9 Bulan Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Ketika
didudukan dapat bertahan dengan kepala tegak
b)
Memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain.
c) Tertawa/berteriak melihat benda menarik.
d) Makan
biskuit tanpa dibantu.
4) Bayi umur
9-12 Bulan Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Berjalan
dengan berpegangan.
b) Dapat
meraup benda-benda kecil.
c)
Mengatakan dua suku kata yang sama.
d) Bereaksi
terhadap permainan ” Ciluk baa”
5) Bayi umur
12-18 Bulan Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Berjalan
sendiri tidak jauh.
b) Mengambil
benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk.
c) Mengungkap keinginan secara sederhana.
d) Minum sendiri dari gelas tidak tumpah.
6) Bayi umur
18-24 Bulan Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Berjalan
mundur sedikitnya 5 langkah
b)
Mencorat-coret dengan alat tulis.
c)
Menunjukkan bagian tubuh dan menyebutkan namanya.
d) Meniru
melakukan pekerjaan rumah tangga
7) Bayi umur
2-4 tahun Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Berdiri dengan satu kaki tanpa
berpegangan,setidaknya dua hitungan.
b) Meniru
membuat garis lurus.
c)
Menyatakan keinginan setidaknya dengan dua kata.
d) Melepas
pakaian sendiri.
8) Bayi umur
4-5 tahun
a) Dapat
memghafal hari – hari dalm seminggu b) Pandai berbicara d. Cara Melakukan
stimimulasi terhadap anak Menurut Suherman, 2000 cara melakukan stimulasi pada
anak adalah sebagai berikut : 1) Bayi Umur 0-3 bulan a) Bergaul dan mandiri
Ajaklah bayi anda berbicara dengan lembut, dibuai, dipeluk, dinyanikan lagu. b)
Bicara, bahasa kecerdasan Ajaklah bayi anda berbicara, mendengarkan berbagai
suara ( suara radio, burung, dan lain-lain). c) Gerak kasar Latihlah bayi anda
mengangkat kepala pada posisi telungkup dan memperhatikan benda bergerak. d)
Gerak hlalus Latihlah bayi anda mengangkat benda kecil. 2) Bayi umur 3-6 Bulan
Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 3-6 bulan: a) Bergaul dan mandiri Latihlah
bayi anda mencari sumbersuara. b) Bicara bahasa kecerdasan Latihlah bayi anda
menirukan suara/bunyi/kata. c) Gerak kasar Latihlah bayi anda menyangga leher
dengan kuat. d) Gerak halus Latihlah bayi anda meraup benda kecil. 3) Bayi umur
6-9 Bulan Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 6-9 bulan : a) Gerak kasar
Latihlah bayi anda berjalan dengan berpegangan. b) Gerak halus Latihlah bayi
anda memasukkan dan mengeluarkan benda dari wadah. c) Berbicara, bahasa dan
kecerdasan Latihlah anak menirukan kata. d) Bergaul dan mandiri Ajak anak anda
bermain dengan orang lain. 4) Bayi umur 9-12 Bulan Stimulasi yang dibutuhkan
bayi usia 9-12 bulan: a) Gerak Kasar (1) Latih anak berjalan sendiri b) Gerak
Halus (1) Ajak anak menggelindingkan bola. (2) Gelindingkan bola kearah anak
kemudian minta untuk menggelindingkan kembali. c) Berbicara, bahasa dan
kecerdasan (1) Latih anak menirukan kata (2) Kenalkan dengan kata-kata baru
sambil menunjukan gambarnya d) Bergaul dan mandiri (1) Ajak anak mengikuti
kegiatan keluarga, misal makan bersama 5) Bayi umur 12-18 Bulan Stimulasi yang
dibutuhkan bayi usia 12-18 bulan : a) Gerak Kasar Naik turun lantai b) Gerak
Halus Bermain dengan anak melempar dan menangkap bola besar kemudian kecil. c)
Bicara, bahasa dan kecerdasan Latih anak menunjuk dan menyebutkan bagaian
tubuh. d) Bergaul dan berbicara Beri kesempatan pada anak untuk melepaskan baju
sendiri. 6) Bayi umur 18-24 Bulan Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 18-24
bulan a) Gerak kasar Latih anak melompat dengan satu kaki. b) Gerak halus Latih
anak menggambar bulatan, Garis segitiga dan gambar wajah. c) Berbicara, bahasa
dan kecerdasan Latih anak mengikuti perintah. d) Bergaul dan mandiri Latih anak
agar mau ditinggalkan untuk sementara waktu. 7) Bayi umur 2-4 Tahun Stimulasi
yang dibutuhkan bayi usia 2-3 tahun a) Gerak kasar Latih anak melompat dengan
satu kaki. b) Gerak halus Latih anak bermain menumpuk balok. c) Berbicara,
bahasa dan kecerdasan Latih anak mengenal bentuk dan warna. d) Bergaul dan
mandiri Latih anak mencuci tangan/kaki dan mengeringkan sendiri. 8) Bayi umur
4-5 Tahun Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 4-5 tahun. a) Melompat dan menari
Latih anak untuk melompat dan menari b) Pandai berbicara Latih anak untuk
berbicara dengan tepat c) Dapat menyebut hari-hari Latih anak untuk bisa
menghafal hari-hari dalam seminggu. Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan
berinteraksi dengan bayi/ balita, setiap hari, terus menerus, bervariasi,
disesuaikan dengan usia perkembangan kemampuannya, dilakukan oleh keluarga (
terutama atau ibu pengganti ). Stimulasi hendaknya dilaksanakan pada saat
suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh dan bayi/balita.
Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-buru, memaksakan kehendak pengasuh,
tidak memperhatikan minat balita, atau bayi sedang mengantuk, bosan atau
bermain yang lain. Pengasuh yang sering, marah, bosan, sebal, maka tanpa
disadari pengasuh malah memberikan rangsang emosional yang negatif. Karena
prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan merupakan stimulasi yang direkam,
diingat dan ditiru atau justru menimbulkan ketakutan bagi bayi/ balita (dr.
Kusnandi Rusmi, Sp.A(k) MM, 2010). 3. Perkembangan Anak Usia 0 - 5 Tahun a.
Pengertian Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara bahasa serta
sosialisasi dankemandirian (Kosnandi, 2008). Perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
pengamatan (Dr. Soetjiningsih, 2000). Menurut DepKes perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh (Kuliah Bidan, 2005) b.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi tumbuh Kembang Secara umum terdapat dua faktor
utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu : 1). Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Faktor ini juga merupakan fakotr bawaan anak, yaitu potensi yang
menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung dalam sel telur yang
telah di buahi, dapat ditentukan kualitas petumbuhan, derajat sensitivitas
jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
2). Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan
tempat anak tersebut hidup, dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar
anak.Lingkungan yang cukup baik memungkinkan tercvapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan
” bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiasp hari, mulai dari
konsepsi sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar di
bagi menjadi : a). Faktor yang mempengaruhi anak pada waktu masif didalam
kandungan (faktor pranatal) b). Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak setelah lahir (faktor postnatal) Faktor lingkungan pranatal yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari kosepsi sampai lahir,
antara lain: a) Gizi ibu pada waktu hamil Gizi ibu yang jelek sebelum
tyerjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan
bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan pertumbuhan otak,
anemia pada bayi baru lahir, mudah terkena inveksi, aubortus dan sebagainya. b)
Mekanis Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat
kelainan kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital,
palsi fasialis, atau kranio tabes. c) Toksin/Zat Kimia Zat-zat kimia yang dapat
menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain obat anti kanker, rokok,
alkohol, beserta logom berat lainnya. d) Endokrin Hormon-hormon yang mungkin
berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin, tiroit, insulin, hpormon
plasenta, peptida-peptida lain dengan aktifitas mirip insulin. Apabila sal;ah
satu dari hormon tersebut mengalami definisi maka dapat menyebabkan terjadinya
gangguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi
mental, cacat bawaan dan lain-lain. e) Radiasi Radiasi pada janin sebelum umur
kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak,
mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang
laki-lakidapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya. f) Infeksi Setiap
hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin yang
sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya juga
dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio,
influenza, dan lain-lain. g) Stres Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil
dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat kelainan bawaan,
kelainan kejiwaan dan lain-lain. h) Imunitas Rhesus atau ABO inkomtabilitas
sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kren ikterus, atau lahir mati. i)
Anoksia Embrio Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta
atau tali pusat, menyebabkan BBLR. Bayi yang baru lahir harus berhasil melewati
masa transisi, dari satu sistem yang teratur sebagian besar tergantung pada
organ-organ ibunya, ke suatu sistem yamg tergantung pada kemampuan genetik dan
mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Lingkungan postnatal yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi : a) Lingkungan
Biologis Lingkungan biologis yang dimaksud adalah ras/suku bangsa, jenis
kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit
kronis, fungsi metabolisme, dan hormon. b) Faktor fisik Yang termasuk dalam
faktor fisik adalah cuaca, musim, keadaan goegrafis duatu wilayah, sanitasi,
keadaan rumah baik dari struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan keadaan hunian
serta radiasi. c) Faktor Psikososial Stimulasi merupakan faktor penting dalam
tumbuh kembang anak, selain motifasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini,
dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, ganjaran hukuman yang
wajar merupakan hal yang dapat menumbuhkan motifasi yang kuat dalam
perkembangan kepribadian anak di kemudian hari, dalam proses sosialisasi dengan
lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stresjuga sangat berpengaruh
terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak
orang tua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak. d) Faktor keluarga dan
adat istiadat Faktor keluarga yang berpengaruh tyerhadap tumbuh kembang anak
yaitu pekerjaan /pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang
anak karena orang tua dapat menyediakan baik primer maupun sekunder, pendidkan
ayah/ibu yang baik dap[at menerima informasi dari luar terutama tentang cara
pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan pendidikan yang baik pula, jumlah
saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan
mengakibatkan berkurangnya perhatian yang akan diterima anak, jenis kelamin
keluarga seperti apad masyarakat tradisiona masih banyak wanita yang mengalami
menstrulasi sehingga banyak meningkatkan angka kematian bayi meningkat
stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat istiadad, norma-norma, tabu-tabu,
agama, urbanisasi yang banyak mengakibatkan kemiskinan dengan segala
masalahnya, serta kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi
prioritas kepentingan anak, anggaran-anggaran dan lain. (Kuliah Bidan, 2009).
c. Aspek-aspek Perkembangan Anak 1) Perkembangan fisik (Motorik) Perkembangan
fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Setiap gerakan yang dilakukan merup[akan hasil pola interaksi dari berbagai
bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan fisik
motorik meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus. a) Perkembangan
motorik kasar Kemampuan anak untuk duduk, berlari dan melompat termasuk contoh
perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota
tubuh dilakukan oleh anak untuk melakukan gerak tubuh. Perkembangan motorik
kasar dipengaruhi oleh kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak
berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak yang
lainnya. b) Perkembangan motorik halus Adapun perkembangan motorik halus
merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau
sebagian anggota tubuh tertentu. Perkembangan dalam aspek ini dipengaruhi oleh
kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menghitung dan
menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus. 2) Perkembangan Emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai, merasa
nyaman,berani, gembira, takut, dan marah, serta bentuk emosi-emosi lainnya. Pada
aspek ini, anak sangat dipengaruhi interaksi dengan interaksi dengan orang tua
dan orang-orang disekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai impuls emopsi
yang diterima. Misalnya, jika anak curahan kasih sayang, mereka akan belajar
untukmenyayangi. 3) Perkembangan kognitif Pada aspek kognitif, perkembangan
anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah dan memahami
informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan
perkembangan bahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata dan berbicara.
4) Perkembangan psikososial Aspek psikososial berkaitan kemampuan anak untuk
berinteraksi dengan lingkungannya. Misal kemampuan anak untuk menyapa dan
bermain dengan teman sebayanya. Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak,
orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan
agar keempat aspek tersebut dapat berkembang secara seimbang. ( Asian Brain,
2009). BAB III PENUTUP KESIMPULAN Stimulasi adalah upaya orang tua atau
keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih
sayang. Tiap orang tua menginginkan putra-putrinya mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal. Proses kembang anak dalam kandungansampai usia
remaja berkaitan satu sama lain. Proses ini di pengaruhi banyak faktor secara
garis besar terbagi dua faktor yaitu faktor Genetik dan Biofisiko psikososial.
DAFTAR PUSTAKA Asian Brain. 2009, Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, Jakarta.
dr. Soetjiningsih, SPAK. 1995, Tumbuh Kembang anak. dr. Rahadiyan Sasongko.
2009, Menggali dan Mengoptimalkan Kecerdasan Anak, Yogyakarta. Drs. Suherman,
2000, Buku Saku Perkembangan Anak, Jakarta. F.J. Monks A. M. P. Knoers Siti
Rahayu Haditono. 2006, Psikologi Perkembangan, UGM, Yogyakarta. http: //
ridwanamiruddin. Wordpress. com / 2009 / 05 / Tumbuh Kembang Anak /
No comments:
Post a Comment