Unit 4 - Sub Unit 3
Sub UNIT3
KARAKTERISTIK
MUSIK DAN TARI ANAK
DALAM PEMBELAJARAN SENI
DI SEKOLAH DASAR
Pada sub unit sebelumnya kita sudah mempelajari karakteristik seni rupa
anak, jenis dan manfaatnya dalam pembelajaran seni rupa di sekolah dasar. Pada
sub unit ini saudara akan mempelajari karaktristik musik dan tari anak.
Pemahaman tentang karakteristik seni musik dan tari anak mencakup pemahaman
terhadap suara dan gerak tari anak. Pemahaman terhadap hal tersebut akan
membantu saudara dalam melakukan pemilihan dan menyiapkan materi serta
melakukan pembelajarannya di sekolah. Pengabaian terhadap karakter ini akan
menyulitkan saudara dalam proses pembelajaran seni musik dan tari di sekolah
dasar. Tujuan pembelajaran yang diharapkan mungkin tidak dapat terpenuhi dan
anak mungkin tidak berminat untuk mengikuti proses pembelajaran sepenuhnya.
Mengapa demikian? Seperti juga pembelajaran lainnya, materi yang terlalu
“mudah” akan menyebabkan anak cepat menjadi jenuh sedangkan materi yang
terlalu “sulit” akan menyebabkan anak takut dan putus asa. Hal ini tentu saja tidak
kita harapkan karena seperti yang telah saudara ketahui, bahwa pembelajran seni
di sekolah salah satu diantaranya adalah untuk memberi peluang kebebasan
“refreshing” kepada peserta didiknya dengan kegiatan yang sulit dilakukan dalam
pembelajaran non seni.
A. Karakteristik Suara Anak
Bunyi adalah salah satu media pertama yang digunakan seorang anak
untuk berkomunikasi dengan dunia disekelilingnya. Bunyi pertama yang
dikeluarkan oleh seorang anak adalah pada saat kelahirannya dalam bentuk
4.3.
1
Unit 4 - Sub Unit 3
tangisan. Umumnya 3 atau 4 hari setelah kehadirannya di dunia, anak mulai
mampu mengenali bunyi-bunyi lain disekitarnya, terutama suara manusia.
Semakin bertambah usianya kemampuan anak untuk menangkap dan
mengeluarkan bunyi semakin bertambah pula. Pengenalan anak terhadap bunyi
musik disadari atau tidak dimulai sejak usianya yang sangat dini. Dalam beberapa
kasus bahkan beberapa orang tua menstimuli kecerdasan anaknya melalui musik
sejak masih berada dalam kandungan. Nyanyian orang tua atau pengasuhnya
menghantarkan tidur dengan goyangan lembut digendongannya boleh jadi
merupakan pengalaman musik yang luar biasa bagi anak.
Seiring dengan meningkatknya kemampuan untuk berbicara, anak
mencoba menirukan nyanyian yang didengarnya. Rangsangan untuk menyanyi ini
mula-mula datang dari lagu yang didendangkan orang tua dan pengasuhnya, lagu
yang dinyanyikan saudara tuanya hingga musik yang mengalun di media
elektronik seperti televisi, radio dan kaset. Akhirnya anak dapat bernyanyi. Irama
pertama yang disuarakannya seringkali membuat takjub orang-orang didekatnya.
Rangsangan dalam bentuk nyanyian dan lagu amat membantu/mempermudah bagi
anak menanamkan pola ritme dan melodi di dalam benaknya.
Suara anak mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan
intelektual dan perkembangan fisiknya. Anak memiliki karakteristik suara yang
khas yaitu "suara anak" dan tidak bisa di nilai berdasarkan suara orang dewasa.
Karakter suara anak pada umumnya, murni, ringan dan jernih.
Anak harus dibiarkan menghasilkan suara yang wajar, jangan dipaksakan
menyanyi dengan suara dada, seperti orang dewasa. Sebaiknya anak dibimbing
untuk menghasilkan "suara kepala" untuk dapat menyanyikan nada yang tinggi
tanpa dipaksa. Usaha ini dapat dilakukan dengan latihan yang tepat. Kita dapat
membedakan suara orang dewasa, suara anak dengan gaya orang dewasa atau
suara murni anak-anak.
Suara yang dikeluarkan anak perempuan umumnya berkualitas ringan,
tipis dan bening. Ketika usianya bertambah, anak perempuan mulai dapat
menghasilkan suara yang lebih besar, tetapi tetap berkesan ringan. Pada usia
kurang lebih 15 tahun suara remaja perempuan mulai menjadi matang menjadi
4.3.
2
Unit 4 - Sub Unit 3
suara sopran dan alto. Setelah menginjak dewasa suara perempuan seperti
mengandung hembusan udara (breathy) dan terkadang kesulitan untuk menyanyi
dengan nada tinggi.
Karakter suara anak laki-laki hampir sama dengan suara anak perempuan
sampai sekira usia 9 tahun. Kalau suara itu dilatih dengan baik maka akan
menghasilkan suara yang bagus, jernih dan indah. Puncak keindahan suara anak
laki-laki ini justru muncul pada saat menjelang pubertas yaitu ketika "akan"
mengalami perubahan suara. Dengan demikian apabila kita menginginkan anak
mampu bernyanyi dengan nada yang tepat dan penuh percaya diri, sebaiknya anak
dilatih menyanyi dengan ketepatan nada sebelum memasuki usia 9 tahun.
1. Pengelompokkan Karakteristik Suara Anak
Menurut Andersen, karakteristik suara anak dapat dikategorikan berdasarkan
pengelompokan usia yaitu: 4 tahun - 5 tahun, 6 tahun - 7 tahun, 8 tahun - 9 tahun
dan 10 tahun - 12 tahun (Tumurang, 2006)
a. Usia 4 tahun - 5 tahun
Pada usia pra sekolah ini suara yang dihasilkan umumnya berkesan "kecil", tipis
dan ringan. Anak biasanya belum dapat menyanyikan nada lagu dengan tepat.
Batas suara umumnya antara nada d' sampai a' (dapat menemukan nada c' pada
piano atau alat musik bilah nada, biasanya letaknya pada pertengahan deretan
bilah piano; dapat pula mendapatkan nada c pada' garpu tala), hanya sebagian
kecil anak dapat menyanyi dari nada d' sampai d". Pada usia ini anak biasanya
sudah dapat menyanyikan pola-pola nada sederhana.
b. Usia anak 6 - 7 tahun
Setelah usianya bertambah, sekira usia 6 hingga 7 tahun (kelas 1-2 sekolah dasar),
anak biasanya memiliki suara yang ringan dan tinggi, walaupun beberapa
diantaranya mungkin memiliki suara yang rendah. Pada usia ini banyak
diantaranya belum dapat bernyanyi dengan ketepatan nada. Mereka dapat
menyanyikan lagu dengan kalimat-kalimat pendek dalam bentuk melodi dan
mulai menunjukkan kesukaan bernyanyi sendiri. Seiring dengan perkembangan
kepekaan dan kecerdasannya, anak mulai memahami tinggi dan rendahnya nada.
4.3.
3
Unit 4 - Sub Unit 3
Anak mulai dapat menyanyikan satu nada yang panjang atau lama durasinya.
Batas suara anak pada usia ini pada umumnya d' - b' atau dapat pula d' - d".
Pada rentang usia ini, anak dapat membedakan antara berteriak dengan bernyanyi
kuat dan mulai memahami pentingnya pengaturan nafas dalam kegiatan
bernyanyi. Mereka sudah dapat bernyanyi bersahutan (responsorial) dan dapat
menyanyikan lagu yang bentuknya terdiri dari dua atau tiga bagian.
Kemampuan lainnya dalam usia ini adalah anak mulai menyanyi dengan penuh
perhatian pada perubahan tempo dan dinamik. Anak dapat menyanyikan lagu
dengan aksentuasi ritmik dan dengan iringan sederhana. Tema lagu yang disukai
anak pada usia ini umumnya tentang binatang, alam, kendaraan dan persahabatan.
Mereka juga suka berpura-pura (berimajinasi) sebagai sesuatu yang ada dalam
atau berkaitan dengan lagu tersebut. Anak menggemari lagu yang diikuti dengan
gerak seperti melompat, bertepuk tangan dan sebagainya.
c. Usia anak 8 - 9 tahun
Pada usia 8-9 (kelas 2-4 sekolah dasar) tahun ini biasanya anak sudah dapat
menyanyi dengan nada yang tepat. Anak perempuan umumnya bersuara sangat
ringan dan tipis, sedangkan anak laki-laki mulai mengembangkan kemampuan
beresonansi untuk menjadi suara alto-tenor yang kelak akan berubah menjadi
suara pria dewasa.
Pada usia ini anak dapat menyanyikan lagu lingkaran (round atau canon), yaitu
lagu yang dinyanyikan susul-menyusul dan dapat pula menyanyikan lagu
deskan, dan lagu bersuara dua. Kemampuan lainnya yang mulai muncul adalah
menyanyikan lagu dengan kualitas yang ekspresif. Dapat bernyanyi dengan gaya
dihentakkan, mengalir, tegas dan sebagainya. Anak mulai dapat membedakan akor
berdasarkan pendengaran dan menyanyikan ritme yang lebih rumit.
Tema lagu yang disukai anak pada usia ini adalah lagu tentang petualangan,
keadaan negeri lain dan ketertarikan pada berbagai gaya musik dari berbagai
tempat di dunia.
d. Usia anak 10 - 12 tahun
4.3.
4
Unit 4 - Sub Unit 3
Pada usia ini anak umumnya sudah duduk di kelas 4-6 sekolah dasar. Suara anak
yang belum berubah masih tetap jernih dan ringan. Sura anak laki-laki yang
menjelang berubah menjadi lebih indah. Kemampuan anak pada usia ini
diantaranya dapat bernyanyi lebih baik untuk nyanyian dua atau tiga suura. Rasa
ritmik dan respons ritmiknya pun menjadi lebih kuat. Sesuai perkembangan
psikologisnya, anak mulai suka meniru karakter dan gaya dari penyanyi yang
terkenal (populer) beberapa diantaranya mulai mengidolakan penyanyi populer.
Suara anak laki-laki mulai berubah. Jenis suara yang sedang berubah ini disebut
suara "cambiata", pada saat ini batas suaranya b - g'. Karena pita suara mulai
menebal dan perubahan hormonal, suara anak laki-laki mulai menjadi rendah
seperti laki-laki dewasa, sedangkan suara anak wanita seperti mengandung
hembusan udara (breathy). Sesuai perkembangan nalarnya, pada usia ini
umumnya anak mulai dapat membaca notasi musik.
2. Karakteristik Musik Anak
Karakter musik anak adalah sifat musik anak yang seyogyanya tepat dengan
hakikat perkembangan anak ditinjau dari segi biologis, jiwa maupun kemampuan
berpikir serta minat anak.
4.3.
5
Unit 4 - Sub Unit 3
Semua aspek musik bahkan pada tiap elemen musik yang diperkenalkan
kepada anak seyogyanya dijumpai pada karakter musik anak. Elemen musik atau
unsur musik yang dimaksud meliputi : bunyi, nada, ritme (tempo dan dinamik),
ekspresi musik serta bentuk musik. Karakter musik anak harus dibuat atau dipilih
yang memiliki ciri-ciri sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Musik
tersebut harus memberikan kesempatan seluas-luasnya yang mendorong
perkembangan kreatifitas berpikir serta kreatifitas seni (ekspresi estetik) anak.
Kita tentu tidak setuju bila seorang anak kelas 1 sekolah dasar menyanyikan lagu
tentang percintaan antara pria dan wanita yang isi syairnyapun tidak dipahami
4.3.
6
Keterangan: Penggabungan antara komponen fisik, fikir, rasa dan minat perlu
dilakukan dalam memahami perkembangan musik untuk anak (Kamtini,
2006).
Unit 4 - Sub Unit 3
oleh anak, terlebih bila disertai gerak tubuh yang tidak sesuai dengan norma
kesopanan. Karakter musik anak pada usia kelas 1 sekolah dasar (sekira 6- tahun)
sebaiknya memiliki melodi ritme sederhana, kalimat yang pendek dengan syair
yang dapat dipahami anak. Musik anak hendaknya disesuaikan dengan dunia
anak. Dengan demikian, musik yang kita suguhkan pada anak hendaknya
memenuhi beberapa kriteria berikut.
a. Pola melodi dan ritme pendek, mudah diingat, sehingga pada saatnya amat
berguna untuk dapat dikembangkan (improvisasi), diubah, diperbaharui,
diulang sesuai kemampuan dan kreatifitas anak (Gordon: l990).
b. Mengandung unsur musik lain, seperti tempo, dinamik, bunyi dan ekspresi
musik yang bisa diolah dan diekspresikan/diganti. Ini memberikan
kesempatan anak untuk memperoleh pengalaman mengolah bunyi melalui
musik. Contohnya antara lain: anak mencoba memainkan musik dengan
kecepatan tinggi, kecepatan rendah, memperkuat, memperlembut, menirukan
suara binatang.
c. Syair lagu yang sesuai bagi anak. Syair tersebut sebaiknya mengandung pesan
yang bermanfaat bagi anak, misalnya tentang keindahan, rasa syukur, rasa
gembira, sedih, tentang budaya bangsa. Bahasa/syair yang digunakan, disusun
sedemikian rupa dan dipilih dengan hati-hatii agar mudah dipahami anak.
d. Kesesuaian dengan minat dan menyatu dengan kehidupan anak seharihari.
Musik mengandung hal yang menarik bagi anak, seperti penggambaran
langkah atau karakter binatang, mendorong imajinasi atau berkhayal sebagai
tokoh tertentu, cerita lucu dan lain-lain.
e. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bergerak melalui musik.
Umumnya anak-anak suka sekali bahkan seringkali cenderung untuk bergerak
pada saat menyanyi. Pada saat bernyanyi anak dapat menari, saat
mendengarkan musik ia mencoba mengembangkan gerak yang sesusi dengan
musik yang didengamya. Dalam pembelajaran musik, sebaiknya melalui
gerakan tubuh tersebut, anak dapat mcnghasilkan bunyi dengan memanfaatkan
berbagai sumber bunyi seperti memukulkan tongkat, bertepuk tangan,
menghentak kaki dan lain-lain. Musik anak selain mernagsang anak untuk
4.3.
7
Unit 4 - Sub Unit 3
bergerak, dapat pula digunakannya untuk menenangkan diri. Kemampuan lagu
untuk menenangkan diri anak ini didapati pada musik yang berkarakter tenang
pula.
Melalui musik diharapkan anak-anak dapat mengembangkan
kemampuannya dalam bemyanyi dan menstimulasi untuk melakukan gerak sesuai
dengan karakter anak. Kebiasaan kita untuk memberikan pujian apabila seorang
anak mampu bernyanyi dan bergerak (menari) seperti gaya orang dewasa perlu
dipertimbangkan kembali. Seringkali apa yang dianggap lucu dan bagus menurut
kaca mata orang dewasa justru tidak tepat bagi perkembangan anak-anak. Musik
yang ditayangkan di media massa (terutama televisi), walaupun diberi nama dan
dinyanyikan oleh anak-anak pada kenyataannya tidak selalu cocok dengan
perkembangan anak. Sebagai orang tua dan guru kita wajib mendampinginya,
untuk memilihkan dan menyeleksi hiburan, tayangan-tayangan musik tersebut.
B. Karakteristik Tari anak SD
Seni tari pada dasarnya adalah bentuk atau jenis seni yang menggunakan
gerak sebagai mediumnya. Dalam paparan mengenai karakteristik suara dan
musik anak sedikit disinggung tentang gerak anak yang disesuaikan dengan lagu
atau musik anak. Pada saat mendengan atau menyanyikan lagu, anak cenderung
untuk melakukan gerak. Gerak spontan yang merespon lagu ini merupakan talenta
dasar yang dimiliki hampir semua anak-anak. Seni Tari memiliki peranan yang
sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Di sekolah dasar, peranan seni tari dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak ini antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan fisik, mental