Wednesday, December 13, 2017

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING PEMINTA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEMINTA

logounsri14092008_3793.jpg
















RANI FITRIANI
06121014033

DOSEN: DR. SRI SUMARNI


PRODI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah-Nya  penyusun dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Peminta

Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan karya ilmiah ini, tidak lain adalah untuk memenuhi tugas Bimbingan Konseling yang ditugaskan kepada penyusun, sehingga penyusun dan pembaca lebih memahami tentang Peminta.         

Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Dosen Pembimbing DR. Sri Sumarni, yang telah membimbing penyusun dalam penyusunan Karya Tulis  ini. Serta kepada orangtua yang telah memberi dukungan baik secara moril dan materiil, dan kepada narasumber yang telah memberikan informasi mengenai pokok bahasan dalam karya tulis ini dan kepada teman-teman serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh penyusun.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, sudilah kiranya para pembaca memberikan masukan dan saran sehingga isi karya tulis ini dapat lebih sempurna. Dan sebelumnya penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan penulisan atau bahasa yang kurang baku dalam karya tulis ini.

Akhirnya penulis berharap semoga isi karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan datang.

Indralaya, Oktober 2013 

Penyusun



DAFTAR ISI
Kata pengantar ...................................................................................................................... I
Daftar isi .............................................................................................................................. II
BAB    I    Pendahuluan
A.    Latar belakang masalah ............................................................................................ 1
B.     Rumusan masalah. .................................................................................................... 2
C.     Tujuan penelitian. .................................................................................................... 2
D.    Manfaat penelitian. .................................................................................................. 2
BAB  II    Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
A.    Pemahasan teori ........................................................................................................ 3
B.     Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan ...................................................... 4
BAB III    Metodologi penelitian
A.    Waktu dan tempat penelitian .................................................................................... 5
B.     Metode dan rancangan penelitian ............................................................................. 5
C.     Populasi dan sampel. ................................................................................................ 5
D.    Instrumen penelitian. ................................................................................................ 5
E.     Pengumpulan data dan analisis data. ........................................................................ 5
BAB  IV    Hasil Penelitian
A.    Jabaran varibel penelitian...........................................................................................6
B.     Hasil penelitian...........................................................................................................6
C.     Pengajuan hipotesis....................................................................................................6
D.    Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya..................................................................................................................5
BAB   V    Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka........................................................................................................................ 8





BAB    I    Pendahuluan

A. Latar belakang masalah.
Latar Belakang Stimulasi adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Aktifitas bermain dan suasana cinta ini pentig guna merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorikhalus dan kasar, kemampuan berkomunkasi serta perasaan pikiran si anak. Seperti di jelaskan pakar dan konsultan tumbuh kembang anak . rangsangan atau Stimulasi sejak dini adalah salah satu faktor eksternal yang sangat penting dalam menentukan kecerdasan anak. Selain stimulasi ada faktor eksternal lain yang ikut mempengaruhi kecerdasan seorang anak yakni kualitas asupan gizi, pola pengasuhan yang tepat dan kasih sayang terhadap anak (dr. Kusnandi Rusmi, Sp.A(k) MM, 2010).
Tiap orang tua menginginkan putra-putrinya mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Proses kembang anak dalam kandungansampai usia remaja berkaitan satu sama lain. Proses ini di pengaruhi banyak faktor secara garis besar terbagi dua faktor yaitu faktor Genetik dan Biofisiko psikososial. Dalam proses tersebut anak memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar anak, yaitu pertumbuhan asuh (biomedis), asih (kebutuhan emosi dan kasih sayang), dan asah (pemberian stimulasi/rangsang). Salah satu cara mendapat anak yang berkualitas adalah dengan memantau tumbuh kembang anak secara berkala. Umumnya jika pertumbuhan mengalami gangguan maka akan memberikan dampak pula pada aspek perkembangan. Untuk itu pemantauan perlu dilakukan berkesinambungan mencakup pemantauan pertumbuhan dan skrining perkembangan. Tiga tahun pertama usia perkembangan anak merupakan periode emas/masa kritis untuk optimalisasi proses tumbuh kembang dan merupakan masa yang tepat untuk seorang anak menjadi dewasa yang unggul di kemudian hari (Arixs, 2008)
Para orang tua hendaknya lebih menyadari dan peduli terhadap perkembangan anak. Orang tua harus paham detiksi dini tumbuh kembanganak. Deteksi dini akan mengatisipasi adanya keterlambatan dalam gerak mootorik kasar. Anak-anak di dunia padas umumnya dan anak-anak di Indonesia pada khususnya saat ini sedang menghadapi perubahan global. Perubahan tersebut di tandai beberapa hal antara lain ledakan penduduk, kemajuan teknologi yang pesat gaya hidup, dan sebagainya. Perubahan-perubahan tersebut berpengaruh terhadap pendidikan anak-anak. Orang tua memiliki peran penting dalam optimalisasi perkembangan seorang anak. Orang tua harus selalu memberikan rangsang / stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun halus, bahasa dan personal sosial. Stimulasi ini harus di berikan secara rutin dan berkesinambungan dengan kasih sayang, metode bermain dan lain-lain. Sehingga perkembangan anak akan berjalan optimal. Kurangnya stimulasi dari orang tua dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan anak, karena itu para orang tua atau pengasuh harus diberi penjelasan cara-cara melakukan stimulasi kepada anak-anak (Dinkes,2009). Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsan anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketermpilan baru ternyata sangat penting dalam upaya peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi dapat dilakukan pada anak sejak calon bayi masih berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan janin sudah dapat bernafas, menendang , menggeliat, bergerak, menelan menghisap jempol, dan lainnya. (Siswono, 2004).

B. Rumusan masalah.
Bagaimana pemecahan masalah yang teradapat pada anak yang sering meminta-minta atau peminta.
C. Tujuan penelitian.
Tujuan  yang  hendak  dicapai  dalam  penelitian  ini  adalah  untuk mengembangkan dan meminimalisirkan permintaan atau peminta yang sering terdapat pada anak usia dini.
D. Manfaat penelitian.
Dapat  memberikan  sumbangan  pemikiran  untuk  pengembangan  teori yang telah ada terahadap permintaan dan peminta yang kadang keluar berlebihan ataupun biasa.


BAB  II    Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
A.    Pemahasan teori

Menurut Santrock ( 1998) dalam Hildayani (2007:1.3) dikatakan bahwa perkembangan merupakan pola perubahan yang dimulai pada saat konsepsi dan berlanjut disepanjang rentang kehidupannya[1].  Menurut para pakar perkembangan ( Papalia. dkk:2008), ada dua jenis proses perubahan perkembangan, yaitu perkembangan kuantitatif dan kualitatif. Perubahan kuantitatif adalah perubahan dalam angka atau jumlah, seperti tinggi, berat kosa kata, perilaku agresif atau frekuensi komunikasi. Sedangkan perubahan kualitatif yaitu perubahan yang berkaitan dengan jenis, struktur, atau organisasi [2]. Namun, menurut Gessel dkk dalam Hurlock (1987:5) kemajuan perkembangan anak terjadi secara bertahap dan beberapa tahapan ini ditandai juga oleh keseimbangan ketika anak menjadi pusat perhatian, yang oleh karena itu dapat diatur. Lalu tahapan yang lainnya adalah ditandai oleh ketidakseimbangan ketika anak tidak menjadi pusat perhatian yang membuat anak sulit untuk diatur [3].
Jadi, perkembangan bila disimpulkan dari beberapa pemahaman di atas adalah perubahan manusia yang mengalami perkembangan secara alami, dapat pula dipengaruhi oleh factor latihan dan lingkungan yang membentuknya.
Adapun tokoh-tokoh teori perkembangan seperti yang di kemukakan oleh Crain ( 2007) [4]:  teori Preformasionisme abad pertengahan dengan tokohnya Aries ( 1960) yang menyatakan bahwa anak-anak merupakan miniature orang dewasa, John Locke memberikan penolakan dengan teori environmentalismenya yang menyatakan bahwa anak-anak tidak dilahirkan sebagai manusia dewasa, melainkan menjadi dewasa lantaran pengasuhan dan pendidikan yang anak terima.Rousseau dengan teori Naturalismenya yang menyatakan bahwa anak-anak bukanlah wadah kosong yang bisa diisi begitu saja oleh orang dewasa, namun anak mempunyai perasaan dan pemikiran sendiri yang berbeda dengan cara pandang orang dewasa.Rousseau tidak percaya dengan kekuatan lingkungan.Ia lebih percaya kepada alam yang akan menuntun seorang anak menuju pertumbuhannya. Teori etologis dari Darwin, Lorenz, dan Bowlby, teori Montessosi dengan masa pekanya. teori komparatif dan organismik dari Werner, Teori kognitif Piaget, teori perkembangan moral Kohlberg, teori pembelajaran Bandura, Pavlov, Watson dan Skinner, teori sosial kognitif Vygotsky, teori psikoanalitik Freud, teori pentahapan Erikson, dan masih banyak lagi para tokoh teori perkembangan dunia.

B.     Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan

Menurut Bandura (Crain:2007;301)  bahwa di dalam situasi sosial kita belajar menangani masalah lewat pengimitasian, yaitu pemahaman yang penuh dari pembelajaran imitatif yang mensyaratkan sejumlah konsep baru. Schneider, Minet, dan Rakhmatunissa dalam Sujiono dan Syamsiatin (2003:61) mengatakan:
a)      Sosialisasi adalah suatu proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyelesaikan diri sesuai dengan keinginan  yang berasal dari dalam diri sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri sendiri.
b)      Perkembangan sosial adalah suatu proses kemampuan belajar dari tingkah laku keluarganya serta mengikuti contoh-contoh serupa yang ada diseluruh dunia.


BAB III    Metodologi penelitian

A.    Waktu dan tempat penelitian.
Waktu             : Rabu, 25 September 2013
Tempat            : TK Al-Kausar Indralaya

B.     Metode dan rancangan penelitian
Observasi

C.    Populasi dan sampel.
Anak Usia Dini kisaran usia 4-6 Tahun.

D.    Instrumen penelitian.
Tanya jawab dan berbincang-bincang.

E.     Pengumpulan data dan analisis data.
No
Nama
Umur
Keterangan
1
ADE YULIANA
4 Tahun 3 Bulan
Ketika ditemui anak terlihat diam.
2
ADINDA HANA VYATRI
5 Tahun 11 Bulan
Ketika ditemui anak terlihat merengek menangis meminta sesuatu kepada orang yang lebih dewasa.
3
FAUZIA ROSSY
5 Tahun 9 Bulan
Ketika ditemui anak berbica sembarang yang ingin ia miliki.
4
RICKY RACHMATRI
5 Tahun 2 Bulan
Ketika ditemui anak meminta sesuatu dan ketika tak terpenuhi anak langsung marah-marah mengamuk.




BAB  IV    Hasil Penelitian

A.    Jabaran varibel penelitian.
Melakukan tanya jawab secara langsung kepada anak yang akan dilakukan penelitian. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan biasa guna untuk berbincang-bincang sejenak.

B.     Hasil penelitian.
No
Nama
Umur
Keterangan
1
ADE YULIANA
4 Tahun 3 Bulan
Ketika ditemui anak terlihat diam.
2
ADINDA HANA VYATRI
5 Tahun 11 Bulan
Ketika ditemui anak terlihat merengek menangis meminta sesuatu kepada orang yang lebih dewasa.
3
FAUZIA ROSSY
5 Tahun 9 Bulan
Ketika ditemui anak berbica sembarang yang ingin ia miliki.
4
RICKY RACHMATRI
5 Tahun 2 Bulan
Ketika ditemui anak meminta sesuatu dan ketika tak terpenuhi anak langsung marah-marah mengamuk.

C.    Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Dari data yang telah didapatkan maka dapat diberikan solusi yang bisa mungkin untuk diterapkan terhadap penelitan dan penemuai-penemuan yang ditemukan dilapangan maka solusi yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1)      Jangan sering diberi jika anak meminta uang atau sesuatu
2)      Ikuti anak ketika anak meminta sesuatu akan tetapi tetap dalam pengawasan.
3)      Memonitor permintaan apa saja yang diperlukan dan tidak diperlukan buat anak.
4)      Ubah prilakunya dengan mengalihkan perhatiannya.
5)      Lakukan pengenalan lingkungan sekitar yang lebih baik agar ia tahu sifat pemintanya itu buruk baginya jika sudah berlebihan.
BAB   V    Kesimpulan dan saran

Jadi, didalam melakukan tindakan orang tua atau pun orang dewasa haruslah benar benar memperhatikan apa yang dibutukan oleh anak usia dini dan mana yang bukan. Jika tidak, maka sifat peminta ini akan tumbuh menjadi lebih buruk lagi. Bukan hanya itu, bisa jadi jika ia tetap dengan sifat peminta, maka anak akan sangat ketergantungan sekali terhadap orang dewasa bukan mendidiknya menjadi pribadi yang mandiri.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.bimbingan.org/karya-tulis-ilmiah-tentang-masalah-kesehatan-pada-anak.htm, 2013, Indralaya.
http://keluargasehat.wordpress.com/category/perilaku-bayi-dan-anak, 2013, Indralaya.


No comments:

Post a Comment