PEMINTA
RANI
FITRIANI
06121014033
DOSEN: DR.
SRI SUMARNI
PRODI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan
karya tulis yang berjudul “Peminta”
Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan karya ilmiah ini, tidak lain
adalah untuk memenuhi tugas Bimbingan Konseling yang ditugaskan kepada
penyusun, sehingga penyusun dan pembaca lebih memahami tentang Peminta.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Dosen Pembimbing DR. Sri Sumarni, yang telah
membimbing penyusun dalam penyusunan Karya Tulis ini. Serta kepada orangtua yang telah
memberi dukungan baik secara moril dan materiil, dan kepada narasumber yang
telah memberikan informasi mengenai pokok bahasan dalam karya tulis ini dan
kepada teman-teman serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh
penyusun.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, sudilah kiranya para pembaca memberikan masukan dan saran sehingga isi
karya tulis ini dapat lebih sempurna. Dan sebelumnya penyusun memohon maaf yang
sebesar-besarnya jika ada kesalahan penulisan atau bahasa yang kurang baku
dalam karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga isi karya tulis ini dapat memberikan
manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan datang.
Indralaya, Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ......................................................................................................................
I
Daftar isi
..............................................................................................................................
II
BAB
I Pendahuluan
A.
Latar belakang masalah
............................................................................................
1
B.
Rumusan masalah.
....................................................................................................
2
C.
Tujuan penelitian.
....................................................................................................
2
D.
Manfaat penelitian.
..................................................................................................
2
BAB
II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
A.
Pemahasan teori
........................................................................................................
3
B.
Kerangka pemikiran dan
argumentasi keilmuan ...................................................... 4
BAB
III Metodologi penelitian
A.
Waktu dan tempat penelitian
....................................................................................
5
B.
Metode dan rancangan
penelitian .............................................................................
5
C.
Populasi dan sampel. ................................................................................................
5
D.
Instrumen penelitian. ................................................................................................
5
E.
Pengumpulan data dan
analisis data. ........................................................................
5
BAB
IV Hasil Penelitian
A.
Jabaran varibel penelitian...........................................................................................6
B.
Hasil penelitian...........................................................................................................6
C.
Pengajuan hipotesis....................................................................................................6
D.
Diskusi penelitian,
mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya..................................................................................................................5
BAB
V Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka........................................................................................................................
8
BAB
I Pendahuluan
A. Latar belakang masalah.
Latar Belakang Stimulasi adalah upaya orang tua atau
keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih
sayang. Aktifitas bermain dan suasana cinta ini pentig guna merangsang seluruh
sistem indera, melatih kemampuan motorikhalus dan kasar, kemampuan berkomunkasi
serta perasaan pikiran si anak. Seperti di jelaskan pakar dan konsultan tumbuh
kembang anak . rangsangan atau Stimulasi sejak dini adalah salah satu faktor
eksternal yang sangat penting dalam menentukan kecerdasan anak. Selain
stimulasi ada faktor eksternal lain yang ikut mempengaruhi kecerdasan seorang
anak yakni kualitas asupan gizi, pola pengasuhan yang tepat dan kasih sayang
terhadap anak (dr. Kusnandi Rusmi, Sp.A(k) MM, 2010).
Tiap orang tua menginginkan putra-putrinya mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Proses kembang anak dalam
kandungansampai usia remaja berkaitan satu sama lain. Proses ini di pengaruhi
banyak faktor secara garis besar terbagi dua faktor yaitu faktor Genetik dan
Biofisiko psikososial. Dalam proses tersebut anak memerlukan pemenuhan
kebutuhan dasar anak, yaitu pertumbuhan asuh (biomedis), asih (kebutuhan emosi
dan kasih sayang), dan asah (pemberian stimulasi/rangsang). Salah satu cara
mendapat anak yang berkualitas adalah dengan memantau tumbuh kembang anak
secara berkala. Umumnya jika pertumbuhan mengalami gangguan maka akan
memberikan dampak pula pada aspek perkembangan. Untuk itu pemantauan perlu
dilakukan berkesinambungan mencakup pemantauan pertumbuhan dan skrining
perkembangan. Tiga tahun pertama usia perkembangan anak merupakan periode
emas/masa kritis untuk optimalisasi proses tumbuh kembang dan merupakan masa
yang tepat untuk seorang anak menjadi dewasa yang unggul di kemudian hari
(Arixs, 2008)
Para orang tua hendaknya lebih menyadari dan peduli
terhadap perkembangan anak. Orang tua harus paham detiksi dini tumbuh
kembanganak. Deteksi dini akan mengatisipasi adanya keterlambatan dalam gerak
mootorik kasar. Anak-anak di dunia padas umumnya dan anak-anak di Indonesia
pada khususnya saat ini sedang menghadapi perubahan global. Perubahan tersebut
di tandai beberapa hal antara lain ledakan penduduk, kemajuan teknologi yang
pesat gaya hidup, dan sebagainya. Perubahan-perubahan tersebut berpengaruh
terhadap pendidikan anak-anak. Orang tua memiliki peran penting dalam
optimalisasi perkembangan seorang anak. Orang tua harus selalu memberikan
rangsang / stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan baik motorik
kasar maupun halus, bahasa dan personal sosial. Stimulasi ini harus di berikan
secara rutin dan berkesinambungan dengan kasih sayang, metode bermain dan
lain-lain. Sehingga perkembangan anak akan berjalan optimal. Kurangnya
stimulasi dari orang tua dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan anak,
karena itu para orang tua atau pengasuh harus diberi penjelasan cara-cara
melakukan stimulasi kepada anak-anak (Dinkes,2009). Kebutuhan stimulasi atau
upaya merangsan anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketermpilan
baru ternyata sangat penting dalam upaya peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi
dapat dilakukan pada anak sejak calon bayi masih berwujud janin, sebab janin
bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan janin sudah dapat
bernafas, menendang , menggeliat, bergerak, menelan menghisap jempol, dan lainnya.
(Siswono, 2004).
B. Rumusan masalah.
Bagaimana pemecahan masalah yang teradapat pada anak yang sering
meminta-minta atau peminta.
C. Tujuan penelitian.
Tujuan yang
hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah
untuk mengembangkan dan meminimalisirkan permintaan atau peminta yang
sering terdapat pada anak usia dini.
D. Manfaat penelitian.
Dapat
memberikan sumbangan pemikiran
untuk pengembangan teori yang telah ada terahadap permintaan dan
peminta yang kadang keluar berlebihan ataupun biasa.
BAB
II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
A.
Pemahasan teori
Menurut
Santrock ( 1998) dalam Hildayani (2007:1.3) dikatakan bahwa perkembangan
merupakan pola perubahan yang dimulai pada saat konsepsi dan berlanjut
disepanjang rentang kehidupannya[1].
Menurut para pakar perkembangan ( Papalia. dkk:2008), ada dua jenis proses
perubahan perkembangan, yaitu perkembangan kuantitatif dan kualitatif.
Perubahan kuantitatif adalah perubahan dalam angka atau jumlah, seperti tinggi,
berat kosa kata, perilaku agresif atau frekuensi komunikasi. Sedangkan
perubahan kualitatif yaitu perubahan yang berkaitan dengan jenis, struktur,
atau organisasi [2].
Namun, menurut Gessel dkk dalam Hurlock (1987:5) kemajuan perkembangan anak
terjadi secara bertahap dan beberapa tahapan ini ditandai juga oleh
keseimbangan ketika anak menjadi pusat perhatian, yang oleh karena itu dapat
diatur. Lalu tahapan yang lainnya adalah ditandai oleh ketidakseimbangan ketika
anak tidak menjadi pusat perhatian yang membuat anak sulit untuk diatur [3].
Jadi,
perkembangan bila disimpulkan dari beberapa pemahaman di atas adalah perubahan
manusia yang mengalami perkembangan secara alami, dapat pula dipengaruhi oleh
factor latihan dan lingkungan yang membentuknya.
Adapun tokoh-tokoh
teori perkembangan seperti yang di kemukakan oleh Crain ( 2007) [4]:
teori Preformasionisme abad pertengahan dengan tokohnya Aries ( 1960)
yang menyatakan bahwa anak-anak merupakan miniature orang dewasa, John Locke
memberikan penolakan dengan teori environmentalismenya yang menyatakan bahwa
anak-anak tidak dilahirkan sebagai manusia dewasa, melainkan menjadi dewasa
lantaran pengasuhan dan pendidikan yang anak terima.Rousseau dengan teori
Naturalismenya yang menyatakan bahwa anak-anak bukanlah wadah kosong yang bisa
diisi begitu saja oleh orang dewasa, namun anak mempunyai perasaan dan
pemikiran sendiri yang berbeda dengan cara pandang orang dewasa.Rousseau tidak
percaya dengan kekuatan lingkungan.Ia lebih percaya kepada alam yang akan
menuntun seorang anak menuju pertumbuhannya. Teori etologis dari Darwin,
Lorenz, dan Bowlby, teori Montessosi dengan masa pekanya. teori komparatif dan
organismik dari Werner, Teori kognitif Piaget, teori perkembangan moral
Kohlberg, teori pembelajaran Bandura, Pavlov, Watson dan Skinner, teori sosial
kognitif Vygotsky, teori psikoanalitik Freud, teori pentahapan Erikson, dan
masih banyak lagi para tokoh teori perkembangan dunia.
B.
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
Menurut
Bandura (Crain:2007;301) bahwa di dalam situasi sosial kita belajar
menangani masalah lewat pengimitasian, yaitu pemahaman yang penuh dari
pembelajaran imitatif yang mensyaratkan sejumlah konsep baru. Schneider, Minet,
dan Rakhmatunissa dalam Sujiono dan Syamsiatin (2003:61) mengatakan:
a) Sosialisasi
adalah suatu proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk
menyelesaikan diri sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri
sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri sendiri.
b) Perkembangan
sosial adalah suatu proses kemampuan belajar dari tingkah laku keluarganya serta
mengikuti contoh-contoh serupa yang ada diseluruh dunia.
BAB
III Metodologi penelitian
A.
Waktu dan tempat penelitian.
Waktu : Rabu, 25
September 2013
Tempat : TK Al-Kausar Indralaya
B.
Metode dan rancangan penelitian
Observasi
C.
Populasi dan sampel.
Anak Usia Dini kisaran usia 4-6 Tahun.
D.
Instrumen penelitian.
Tanya jawab dan berbincang-bincang.
E.
Pengumpulan data dan analisis data.
No
|
Nama
|
Umur
|
Keterangan
|
1
|
ADE
YULIANA
|
4 Tahun 3 Bulan
|
Ketika ditemui anak terlihat diam.
|
2
|
ADINDA
HANA VYATRI
|
5 Tahun 11 Bulan
|
Ketika ditemui anak terlihat merengek menangis meminta sesuatu kepada
orang yang lebih dewasa.
|
3
|
FAUZIA
ROSSY
|
5 Tahun 9 Bulan
|
Ketika ditemui anak berbica sembarang yang ingin ia miliki.
|
4
|
RICKY
RACHMATRI
|
5 Tahun 2 Bulan
|
Ketika ditemui anak meminta sesuatu dan ketika tak terpenuhi anak
langsung marah-marah mengamuk.
|
BAB
IV Hasil Penelitian
A.
Jabaran varibel penelitian.
Melakukan tanya jawab secara langsung kepada anak
yang akan dilakukan penelitian. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan biasa guna
untuk berbincang-bincang sejenak.
B.
Hasil penelitian.
No
|
Nama
|
Umur
|
Keterangan
|
1
|
ADE
YULIANA
|
4 Tahun 3 Bulan
|
Ketika ditemui anak terlihat diam.
|
2
|
ADINDA
HANA VYATRI
|
5 Tahun 11 Bulan
|
Ketika ditemui anak terlihat merengek menangis meminta sesuatu kepada
orang yang lebih dewasa.
|
3
|
FAUZIA
ROSSY
|
5 Tahun 9 Bulan
|
Ketika ditemui anak berbica sembarang yang ingin ia miliki.
|
4
|
RICKY
RACHMATRI
|
5 Tahun 2 Bulan
|
Ketika ditemui anak meminta sesuatu dan ketika tak terpenuhi anak
langsung marah-marah mengamuk.
|
C.
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis
tentang hasil yang didapatnya.
Dari data yang telah didapatkan maka dapat diberikan
solusi yang bisa mungkin untuk diterapkan terhadap penelitan dan
penemuai-penemuan yang ditemukan dilapangan maka solusi yang dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1)
Jangan sering diberi jika anak meminta
uang atau sesuatu
2)
Ikuti anak ketika anak meminta sesuatu
akan tetapi tetap dalam pengawasan.
3)
Memonitor permintaan apa saja yang
diperlukan dan tidak diperlukan buat anak.
4)
Ubah prilakunya dengan mengalihkan
perhatiannya.
5)
Lakukan pengenalan lingkungan sekitar yang lebih baik
agar ia tahu sifat pemintanya itu buruk baginya jika sudah berlebihan.
BAB V Kesimpulan dan
saran
Jadi, didalam melakukan
tindakan orang tua atau pun orang dewasa haruslah benar benar memperhatikan apa
yang dibutukan oleh anak usia dini dan mana yang bukan. Jika tidak, maka sifat
peminta ini akan tumbuh menjadi lebih buruk lagi. Bukan hanya itu, bisa jadi
jika ia tetap dengan sifat peminta, maka anak akan sangat ketergantungan sekali
terhadap orang dewasa bukan mendidiknya menjadi pribadi yang mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://praktisipendidikan.blog.com/2011/04/02/pengembangan-perilaku-anak-usia-dini/, 2013, 2013, Indralaya.
http://www.bimbingan.org/karya-tulis-ilmiah-tentang-masalah-kesehatan-pada-anak.htm,
2013, Indralaya.
http://keluargasehat.wordpress.com/category/perilaku-bayi-dan-anak,
2013, Indralaya.
No comments:
Post a Comment